Ratusan Warga Israel Desak Perdana Menteri Netanyahu Mundur dari Jabatan
Ahad, 5 November 2023 | 18:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ketegangan meningkat di Yerusalem ketika ratusan pengunjuk rasa Israel bentrok dengan pasukan keamanan di luar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Jalan Azza, Yerusalem pada Sabtu (4/11/2023).
Para pengunjuk rasa menyerukan agar Netanyahu segera mengundurkan diri atas kegagalannya mengembalikan tawanan yang ditahan di Gaza sejak serangan mendadak pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Bibi (Benjamin Netanyahu) adalah seorang pembunuh,” ungkap para pengunjuk rasa, dikutip dari Middle East Monitor, Ahad (5/11/2023).
Pengunjuk rasa juga meneriakkan “Penjara sekarang!”, mengibarkan bendera Israel berwarna biru dan putih, dan menerobos penghalang polisi di sekitar kediaman Netanyahu di Yerusalem, dalam laporan Reuters.
Protes tersebut bertepatan dengan jajak pendapat yang menunjukkan lebih dari tiga perempat warga Israel percaya Netanyahu harus mengundurkan diri. Hal ini menggambarkan meningkatnya kemarahan publik terhadap para pemimpin politik dan keamanan mereka.
Netanyahu sejauh ini belum menerima tanggung jawab atas kegagalan serangan mendadak yang menyebabkan kelompok bersenjata Hamas menyerbu pada 7 Oktober 2023 lalu yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel dan menyandera sedikitnya 240 orang.
Ketika guncangan awal telah mereda, kemarahan masyarakat pun meningkat, dengan banyak keluarga para sandera yang ditahan di Gaza sangat kritis terhadap tanggapan pemerintah dan menyerukan agar kerabat mereka dibawa pulang.
Sebelumnya, jajak pendapat yang dilakukan oleh Channel 13 Television Israel menunjukkan bahwa 76 persen warga Israel berpendapat bahwa Netanyahu, yang kini menjabat perdana menteri untuk keenam kalinya, harus mengundurkan diri dan 64 persen mengatakan negara tersebut harus mengadakan pemilu segera setelah perang.
Ketika ditanya siapa yang paling bersalah atas serangan itu, 44 persen warga Israel menyalahkan Netanyahu, sementara 33 persen menyalahkan kepala staf militer dan pejabat senior IDF, dan 5 persen menyalahkan Menteri Pertahanan, menurut jajak pendapat tersebut.
Sejak meletusnya perang Israel-Palestina tersebut, Israel telah melancarkan serangan udara dan darat yang intens di Gaza, menewaskan lebih dari 9.000 orang dan membuat sebagian besar wilayah tersebut luluh lantak.