Internasional

Ribuan Massa Unjuk Rasa di Manhattan, Kecam Agresi Israel ke Gaza dan Lebanon

Rabu, 25 September 2024 | 17:15 WIB

Ribuan Massa Unjuk Rasa di Manhattan, Kecam Agresi Israel ke Gaza dan Lebanon

Aksi demonstrasi kecam serangan Israel terhadap Gaza dan Lebanon di New York, Amerika Serikat saat Sidang Ke-79 PBB berlangsung. (Foto: WAFA).

Jakarta, NU Online
 
Bertepatan dengan digelarnya Sidang Ke-79 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ribuan massa berunjuk rasa di Manhattan, New York pada Rabu (25/9/2024). Mereka menuntut agar agresi Israel terhadap Gaza dan Lebanon segera dihentikan.


WAFA melaporkan para demonstran menyuarakan dukungannya dengan mengibarkan bendera Palestina dan Lebanon. Mereka juga membawa spanduk yang berisi kecaman atas kejahatan Israel dan menuntut diakhirinya agresi dan pendudukan.


Aksi demonstrasi ini membuat jalan menuju markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York terblokir oleh pengunjuk rasa. Hal itu dilakukan massa untuk menyampaikan pesan perdamaian kepada delegasi yang berpartisipasi dalam Sidang Ke-79 Majelis Umum PBB.


Para demonstran benar-benar menuntut tekanan internasional terhadap Israel agar segera menghentikan serangannya terhadap warga sipil tak berdosa di Palestina dan Lebanon.


Melansir dari Reuters, di Herald Square pada Selasa malam (24/9/2024) di tengah hujan, para pengunjuk rasa meneriakkan Jangan sentuh Timur Tengah, Bebaskan Palestina, serta Biden, Harris, Trump, dan Bibi; tak seorang pun diterima di kota kami, merujuk pada Presiden AS Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, mantan Presiden Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.


Mereka juga membawa spanduk-spanduk bertuliskan Hands off Lebanon now (jangan sentuh Lebanon sekarang) and no U.S.-Israeli war on Lebanon, (jangan ada perang Amerika dan Israel di Lebanon) yang disuarakan oleh grup koalisi antiperang ANSWER (Act Now to Stop War and End Racism).


Reuters menuliskan bahwa tak hanya di New York, aksi demonstrasi juga dilakukan di sejumlah titik di Amerika Serikat, salah satunya demonstrasi yang terjadi di Washington DC pada Selasa (24/9/2024).


Di Washington, puluhan aktivis melakukan aksi duduk di depan Gedung Putih untuk memprotes dukungan AS terhadap Israel yang telah memberinya lampu hijau untuk melanjutkan pembantaian dan melakukan pendudukan secara ilegal.


Selain memprotes dukungan AS terhadap Israel, para aktivis antiperang ini juga menuntut embargo senjata terhadap sekutu AS tersebut.


Hingga hari ini, korban terus berjatuhan akibat serangan Israel Palestina dan Lebanon.


Melansir dari laman web resmi PCBS peperangan telah menewaskan 41.431 korban di Jalur Gaza dan 716 korban di Tepi Barat.


Sementara NNA melaporkan bahwa Penjabat Menteri Kesehatan Masyarakat, Dr. Firas Abiad, pada hari Senin (23/9/2024) mengumumkan bahwa 274 orang tewas dan 1.024 orang terluka akibat serangan udara musuh Israel hari ini.


Hingga saat ini, korban sipil yang meninggal dunia dan terluka akibat serangan terus berjatuhan setiap harinya.