Internasional

Antisipasi Konflik Hizbullah dan Israel, WNI Diminta Tinggalkan Lebanon

Rabu, 31 Juli 2024 | 14:30 WIB

Antisipasi Konflik Hizbullah dan Israel, WNI Diminta Tinggalkan Lebanon

Serangan Hizbullah memicu kebakaran hutan di area Kiryat Shmona, Israel. (Foto: dok. Reuters)

Jakarta, NU Online

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut mengingatkan Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut mengingat adanya potensi eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah.


KBRI Beirut menilai bahwa kondisi keamanan di Lebanon belum menunjukkan perbaikan, dengan beberapa kejadian keamanan belakangan ini.


"Kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk memastikan telah melakukan lapor diri kepada KBRI Beirut dan mempertimbangkan untuk keluar dari Lebanon sementara layanan penerbangan komersial masih tersedia," kata KBRI Beirut dalam pernyataan resmi yang dikutip NU Online, Rabu (31/7/2024).


KBRI juga menyarankan WNI yang berencana berkunjung ke Lebanon untuk menunda perjalanan mereka hingga situasi keamanan membaik.

 

Kondisi keamanan di Lebanon Selatan, termasuk di wilayah Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre, dan Aitaroun, telah ditetapkan sebagai Status Siaga Idi sejak Oktober 2023.


"Dalam kaitannya, kami menghimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house)," tambah KBRI.


KBRI juga mengingatkan agar seluruh WNI di Lebanon menghindari daerah rawan, menyimpan barang berharga di tempat yang aman, dan terus memantau perkembangan situasi keamanan setempat melalui media massa dan sumber informasi resmi otoritas setempat.


Jika sedang bepergian, WNI diimbau untuk menjaga barang berharga seperti paspor, dompet, dan ponsel dengan baik. Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, diharapkan segera menghubungi hotline KBRI Beirut melalui telepon atau WhatsApp di nomor +961 70817310.


Menurut data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang tinggal di Lebanon dan sekitar 1.232 personel TNI yang bertugas di United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL).


Terdapat 14 WNI yang tinggal di wilayah Lebanon Selatan dan mereka memilih untuk tetap tinggal di rumah masing-masing karena merasa situasi masih relatif aman.