Tebarkan Buku Karya Pengurus, PCINU Jerman Luncurkan Perpustakaan Digital
Ahad, 30 November 2025 | 23:00 WIB
Jakarta, NU Online
Baru-baru ini, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman meluncurkan perpustakaan digital berbasis website yang bertepatan dengan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Kota Munchen, Jerman, pada Ahad (12/10/2025) waktu setempat.
Ketua PCINU Jerman Miftah El Azmi mengatakan bahwa ide dari pembuatan Perpustakaan Digital berangkat dari kesadaran Pengurus PCINU Jerman yang telah banyak menghasilkan karya tulisan namun karya-karya tersebut tidak diketahui oleh jamaah secara luas.
"Teman-teman pengurus dari LDNU, LTN maupun Fatayat PCINU Jerman selama ini telah banyak menghasilkan karya berupa buku maupun tulisan. Akan tetapi karya-karya tersebut tidak diketahui oleh jamaah dan terpencar-pencar karena tidak adanya satu platform khusus yang bisa diakses oleh publik. Dari situ muncul ide untuk membangun perpustakaan digital," ujarnya kepada NU Online, Jumat (28/11/2025).
Miftah, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa perpustakaan digital tersebut tidak hanya menampilkan karya pengurus PCINU, tetapi juga buku dan kitab lain untuk memperkaya khazanah keilmuan.
"Tidak hanya menampilkan karya dari pengurus PCINU Jerman, tetapi juga buku-buku lain yang memperkaya khazanah keilmuan keislaman dan ke NU an," ungkapnya.
Kata Miftah, ada banyak kategori buku yang terdapat dalam perpustakaan digital yang sebagian besar tentang keislaman seperti aqidah, fiqih, tasawuf, tafsir, Quran, dan Hadis. Selain itu, kata Miftah, ada juga kategori bacaan yang bersifat umum seperti sejarah, biografi, saintek.
"Saat ini, kita masih fokuskan ke buku-buku yang bisa dipahami oleh masyarakat umum, yakni buku-buku berbahasa Indonesia, Inggris, dan Jerman," terangnya.
Perpustakaan digital tersebut, kata Miftah, juga menampilkan Majalah Neun Sterne karya Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) PCINU Jerman.
"Tujuannya ingin memperkenalkan konteks kehidupan Nahdliyin di Jerman dan juga Informasi seputar hubungan antara Indonesia dengan Jerman, baik seputar hubungan diplomatik, kebudayaan maupun dari perspektif diaspora," ungkapnya.
Terkait jumlah koleksi bacaan, pria asal Mojokerto tersebut mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memperbanyak koleksi, khususnya kitab klasik untuk keperluan mengajar pengurus PCINU.
"Sekarang ini, jumlahnya sekitar 100-an buku, dan akan terus ditambah. Ke depan, kita akan fokus untuk memperbanyak Koleksi Kitab Klasik berbahasa Arab untuk keperluan kajian oleh Pengajar/Ustadz dari Pengurus PCINU Jerman," jelasnya.
Soal legalitas pengaksesan buku, Miftah memastikan bahwa semua koleksi dalam perpustakaan Jerman legal untuk diakses secara publik.
"Kami pastikan aman, karena buku yang kami hanya mempublikasikan buku karya PCINU Jerman dan buku yang tidak memiliki hak cipta," terangnya.
Miftah juga menginformasikan bahwa perpustakaan digital ini bisa diakses gratis oleh seluruh warga Nahdliyin dimana saja dan tidak hanya terbatas di sekitar Jerman atau Eropa. Khusus untuk karya pengurus PCINU, Miftah mengaku sengaja tidak mengkomersialkan agar karya mereka bermanfaat untuk umat secara luas.
"Iya betul, disebarluaskan tanpa dikomersialkan, karena tujuan kami buku-buku tersebut agar bermanfaat bagi umat seluas-luasnya," pungkasnya.
Perpustakaan digital karya PCINU Jerman cukup masuk ke website tanpa harus membuat akun atau menjadi anggota dahulu. Koleksi buku Perpustakaan Digital PCINU Jerman langsung bisa diunduh atau dibaca melalui laman: https://maktaba-nuj.framer.website/.