Rutin Gelar Tarawih Berjamaah, LD PWNU Jakarta Sediakan Kultum Bermuatan Pesan Damai
Rabu, 20 April 2022 | 13:15 WIB
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Kondisi Mushala An-Nahdlah di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Jalan Utan Kayu Raya 112 Jakarta Timur, berbeda dari hari-hari biasa. Kini, pada bulan Ramadhan, mushala itu dipadati oleh masyarakat sekitar yang ingin mengikuti shalat tarawih berjamaah.
Ketua Lembaga Dakwah (LD) PWNU DKI Jakarta KH Masruhin Abdul Majid mengungkapkan, tarawih berjamaah di Mushala An-Nahdlah itu merupakan salah satu dari sembilan kegiatan Syiar Ramadhan 2022.
Di dalam rangkaian kegiatan shalat tarawih, ada penyampaian kuliah tujuh menit atau kultum. Dalam kesempatan ini, Kiai Nurul Zaman dan pengurus LD PWNU DKI Jakarta yang lain bergantian untuk bertugas menjadi imam tarawih dan penceramah.
Kiai Masruhin memastikan, LD PWNU DKI Jakarta telah menyediakan fasilitas yang sangat nyaman kepada warga sekitar. Salah satunya adalah kultum yang bermuatan pesan damai. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari pelayanan NU kepada masyarakat.
“Kami menyediakan fasilitas yang nyaman untuk masyarakat beribadah di bulan Ramadan dan menyediakan kultum yang penuh pesan damai. Kan memang sudah seperti itu kewajiban kami. Ini bentuk pelayanan NU untuk masyarakat sekitar,” tutur Kiai Masruhin saat ditemui NU Online Jakarta, di Kantor PWNU DKI Jakarta pada Ahad (17/4/2022) lalu.
Pelaksanaan tarawih di Mushala An-Nahdlah Kantor PWNU DKI Jakarta terlebih dulu dengan shalat isya berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan kultum, lalu disambung dengan pelaksanaan tarawih 20 rakaat, dan diakhiri dengan tiga rakaat shalat witir berjamaah.
Mushala An-Nahdlah Kantor PWNU DKI Jakarta ini memiliki kapasitas 100 orang jamaah. Berdasarkan pengakuan Kiai Masruhin, sejak awal hingga pertengahan Ramadhan saat ini, Mushala An-Nahdlah belum pernah mengalami penurunan kuantitas jamaah.
“Alhamdulillah hingga tanggal pertengahan ini warga masih antusias memenuhi shaf Mushala An-Nahdlah Kantor PWNU DKI Jakarta,” kata Kiai Masruhin.
Pewarta: Widya Islami
Editor: Aru Elgete