Ulama asal Lebanon Syekh Malik Khalid Judaidah Jelaskan Keistimewaan Rasulullah
Rabu, 15 Februari 2023 | 11:30 WIB
Syekh Malik Khalid Judaidah (tengah) saat mengisi daurah di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, Senin (13/2/2023). (Foto: dok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta )
Jakarta, NU Online
Syekh Malik Khalid Judaidah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki banyak keistimewaan bila dibandingkan dengan para nabi-nabi Allah swt yang lainnya. Penegasan ini disampaikannya saat menjadi pembicara pada Daurah Ilmiah Kitab Bidayah as-Sul fi Tafdil ar-Rasul, karya ulama Damaskus Al-Izz Abdul Aziz bin Abdussalam as-Silmi.
“Jika dengan satu sifatnya saja, bisa membuat kita cinta pada nabi. Lantas bagaimana jika kita mengetahui kesempurnaan sifat yang beliau miliki,” ungkap salah seorang ulama asal Lebanon ini, di Ma'had Aly Jakarta, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin, (13/2/2023).
Syekh Malik menyebutkan, terdapat 40 keistimewaan Rasulullah saw. Di antaranya: pertama, sang pembawa risalah Islam tersebut tidak pernah dipanggil dengan namanya sendiri oleh Allah swt.
“Allah swt ketika memanggil Nabi saw, pasti dengan gelarnya, seperti Ya Rasulullah. Berbeda dengan nabi yang lain, yang Allah panggil dengan namanya sendiri. Seperti ya Daud, ya Ibrahim, ya Luth, ya Zakariya, ya Yahya, dan lainnya” jelas Syekh Malik.
“Jika seseorang mengagungkan, atau memuliakan seseorang, maka ia tidak akan memanggil orang itu dengan namanya. Akan tetapi dengan gelarnya,” sambungnya.
Kedua, Pemberi syafaat di hari kiamat. Syekh Malik menceritakan bahwa di hari kiamat kelak, setiap manusia akan mencari seseorang yang mampu memberikan syafaat untuknya. Namun, tidak ada yang mampu memberi syafaat, kecuali Nabi Muhammad saw.
“Bahkan para Nabi sekali pun, selain hanya Rasulullah saw. Hal ini dikarenakan setiap Rasul pernah diberi doa mustajab, dan setiap Nabi telah menggunakan doa itu, selain nabi Muhammad saw. Rasul menyimpan doa ini khusus untuk umatnya di hari kiamat kelak,” jelas pengarang kitab As-Syuf’ah tersebut.
Ketiga, Allah telah mengampuni semua dosa Nabi Muhammad saw, baik yang lalu atau yang akan datang.
“Makanya di hari kiamat, tidak ada seorang nabi pun, yang mampu memberi syafaat. Karena mereka sadar akan kesalahan-kesalahan yang pernah mereka perbuat,” katanya.
Keempat, Mukjizat terbesar yaitu Al-Qur’an. Salah satu penyebab Nabi Muhammad saw. begitu dimuliakan karena Al-Qur’an, pedoman umat islam yang tetap terjaga keasliannya sampai hari ini.
“Orang yang punya mukjizat sempurna, maka ia adalah orang yang paling sempurna,” tutur Syekh.
Keutamaan lainnya yang dimiliki Nabi Muhammad saw., yang disebutkan oleh Syekh Malik, adalah Rasulullah saw. pemimpin semua manusia, Allah tidak pernah bersumpah dengan kehidupan orang lain selain Rasulullah, menghidupkan orang yang telah mati (maksudnya menghidupkan hati orang yang tidak beriman, menjadi beriman), Nabi Adam dan seluruh keturunannya berada di belakang Rasulullah dan lain-lain.
Dalam kegiatan tersebut, Syekh Malik mengajak seluruh peserta daurah yang hadir untuk meneladani dan mencintai Rasullah saw. dengan cara mengkaji kitab-kitab tentang sifat-sifat, dan keutamaan beliau.
“Agar nanti kecintaan ini (kepada Rasulullah saw) tertanam dan tumbuh dalam diri, hingga ke generasi selanjutnya,” pungkasnya
Profil Syaikh Malik Khalid Judaida
Ulama ini lahir di Kuwait pada tahun 1966. Ia merupakan Pimpinan Kantor Darul Fatwa Republik Lebanon dan Ketua Persatuan Ulama Lebanon.
Sosoknya merupakan ahli dalam bidang aqidah, hadits, fiqih Hanafi, dan tasawuf. Sebagai ahli tasawuf, ia juga merupakan pengamal tarekat dan Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah.
Syekh Malik menempuh pendidikan di Ma’had Al-Azhar Beirut. Kemudian, ia melanjutkan studi sarjana dan magisternya di Daawa College Beirut.
Ia memiliki sejumlah karya tulis, di antaranya sebagai berikut:
1. Tuhfatul Ahbab bi Syarh Jaamiul Aadab;
2. As-Syuf’ah;
3. Al-Jawab Al-Mubiin;
4. Bulughul Amaany ala Hidayatul al-Marghinani;
5. Al-Muzakkiroh fil Ilmi at-Yauhid;
6. Risalatul Arbain Min Thoriqil Aimmah Al-Mujtahidin;
7. Kasyfu As-Satr a’la Ahkam al-Nazr; dan
8. Tanbih al-Mu’minin a’la Ahkam al-Yamiin.
Kontributor: Robiah Lubis
Editor: Herly Ramadhani