Jateng

Data Terbaru, Korban Longsor Banjarnegara Berjumlah 9 Orang

Jumat, 21 November 2025 | 18:00 WIB

Data Terbaru, Korban Longsor Banjarnegara Berjumlah 9 Orang

Proses evakuasi korban longsor dibantu dengan alat berat, karena kondisi tanah penuh batu wadas. (Foto: dok LPBI PWNU Jateng)

Banjarnegara, NU Online Jateng

Upaya pencarian korban longsor besar di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara terus menunjukkan perkembangan. Memasuki hari kelima operasi, Tim Search and Rescue (SAR) gabungan kembali menemukan enam jenazah pada Kamis (20/11/2025).

 

Dengan temuan terbaru ini, total korban meninggal dunia bertambah menjadi sembilan orang, sementara 22 lainnya masih dalam pencarian.

 

Lembaga Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Bidang Logistik dan Peralatan, Ayatullah Khumaini, yang terjun langsung dalam operasi SAR, menyampaikan bahwa kondisi lapangan sangat menantang. Dari enam jenazah yang ditemukan, satu di antaranya dalam keadaan tidak utuh. 

 

"Kami berangkat pada Selasa (18/11) bersama tim Banser Tanggap Bencana (Bagana) dan LPBI PCNU Kota Semarang dengan membawa ambulans serta mobil double cabin berisi peralatan seperti alkon, senso, cangkul, dan pakaian pantas pakai," ungkapnya kepada NU Online Jateng melalui sambungan telepon.

 

Pakaian pantas pakai yang dibawa tersebut langsung dibagikan kepada penyintas setelah melalui proses pemilahan berdasarkan kategori anak, laki-laki, dan perempuan dewasa. 

 
Armada milik LPBI PCNU Kota Semarang saat di posko induk Beji
Armada milik LPBI PCNU Kota Semarang saat di posko induk Beji
 

Dayat, demikian sapaan Ayatullah Khumaini, dan timnya bertugas di Posko Induk Beji bersama ratusan relawan lainnya. Saat pencarian tim dibagi menjadi tiga kluster dengan total hingga 60 relawan tiap klusternya yang bergerak setiap harinya.

 

Medan pencarian disebut sangat sulit karena berupa batu wadas yang keras dan masih bergerak. "Dipacul tidak bisa, isinya batu wadas dan itu luarbiasa keras. Jadi harus pakai alat berat dulu baru kemudian manual, itu sebabnya banyak relawan yang kelihatan diam saja. Itu perlu segera dievaluasi bersama, namun masih ada yang bisa pakai alkon tapi memang mayoritas wadas," jelasnya. 

 

Setiap jenazah yang ditemukan langsung dievakuasi ke Puskesmas untuk diidentifikasi sebelum dimakamkan. Para relawan juga diwajibkan mengenakan APD karena jenazah telah lama berada di bawah material longsor.

 

Dayat menambahkan, kebutuhan logistik untuk para penyintas relatif tercukupi, khususnya untuk makanan. 

 

"Insyaallah kami cut off Jumat dan kembali lagi pada Ahad, kami sedang mengusahakan sejumlah barang yang masih dibutuhkan mendesak, seperti mukena, sarung, jarik sebab orang disana lansia biasa pakai jarik, perlengkapan sekolah, popok, susu serta obat-obatan. Hingga Kamis, jumlah pengungsi yang bersama kami di GOR Beji mencapai 65 KK, terdiri atas 100 laki-laki, 91 perempuan, 23 lansia, dan 6 balita," papar Dayat.

 

Selengkapnya klik di sini.


Terkait