Peduli Tragedi Kanjuruhan, NU Malang Raya Dirikan Posko Pengaduan Orang Hilang
Senin, 3 Oktober 2022 | 07:45 WIB
Malang, NU Online Jatim
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Malang Raya kompak mendirikan Posko Crisis Center di Kantor PCNU Kota Malang Jl Hasyim Asy'ari 21 Kota Malang. Pendirian Posko ini sebagai bentuk kepedulian keluarga besar NU untuk membantu pemerintah dalam membantu pemerintah dan masyarakat yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/2022) malam.
Selain itu, hal juga merupakan realisasi PCNU Malang Raya atas instruksi Pengurus Wilayah nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim).
Dalam melaksanakan instruksi PWNU Jatim, PCNU dengan sejumlah lembaga seperti Lembaga Kesehatan nahdlatul Ulama (LKNU), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU), Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU), Lembaga Kesejahteraan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), Satkorcab Banser, dan lembaga lainnya.
"Instruksi PWNU Jatim dan PBNU ke PCNU Malang Raya menjadi acuan kami untuk membentuk Posko ini," kata Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang KH Israqunnajah.
Gus Is menyampaikan, setelah mengetahui tragedy di Kanjuruhan pihaknya langsung koordinasi dengan PWNU dan PBNU. Selain dengan internal, PCNU juga koordinasi dengan lembaga terkait yang biasa menangani jika ada case.
"Pagi sekali (Ahad, 2 Oktober), LPBINU langsung koordinasi dengan Lembaga Kesehatan dan Posko Covid yang memang masih belum dibubarkan. Sehingga pagi sekali posko sudah berdiri di depan Kantor PCNU. Alhamdulillah langsung bermanfaat bagi masyarakat," kata Gus Is.
Siangnya, Posko langsung menangani korban. Tim dari LPBINU dan Satkorcab Banser menjemput salah satu korban di kawasan Dinoyo yang merasakan sesak nafas.
Tim lapangan yang dikomando Ketua LPBI NU Kota Malang Chilmi Wildan langsung mengevakuasi korban ke RSI Unisma.
"Dalam penanganan kasus ini kami memang bekerja sama dengan RSI Unisma. Sedang pembiayaan dicover oleh Pemkot Malang bagi yang ber-KTP Kota Malang," kata Wildan.
Posko Crisis Center Tragedi Kanjuruhan ini memberikan layanan lengkap. Ada pengobatan dari Lembaga Kesehatan (LKNU), advokasi hukum dari LPBH NU, pengaduan orang hilang, hingga trauma healing.
"Kami melibatkan banyak lembaga internal dan eksternal dalam bentuk kolaborasi. Misalnya untuk trauma healing kami bekerja sama dengan Fakultas Psikologi UIN Malang. Sedang dokter yang menangani dari FK UB dan FK Unisma," jelas dr Syifa Mustika SpPD-KGEH, utusan dari LKNU PBNU dan sekretaris LKNU Kota Malang.
Selain di posko, tim juga akan melaksanakan jemput bola. Ini akan dikoordinasikan dengan pemda Malang Raya dan komunitas di Malang.
Bentuknya berupa mendatangi korban tragedi ini di kediamannya. "Biasanya korban akan merasakan keluhan trauma pada dua atau tiga hari setelah kejadian. Jadi mereka akan kami datangi. Kami berupaya mengobati jika ada keluhan, baik fisik maupun psikis," jelas dr Syifa.
Di Posko sendiri, tim dokter dan psikolog juga disiapkan. Mereka berada di bawah koordinasi langsung PCNU Kota Malang.
"Semoga keberadaan posko bisa membantu para korban sebelum mendapat bantuan dari pemerintah," ucapnya.