Epidemiolog: Penyebaran Virus Mpox di Indonesia Didominasi Clade 2
Jumat, 30 Agustus 2024 | 21:00 WIB
Jakarta, NU Online
Kasus virus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Indonesia masih didominasi Clade 2 (IIb). Penyebaran Clade 2 melalui hubungan seksual sesama jenis dan bergantian pasangan. Hal itu diungkapkan ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FK UI) Syahrizal Syarif.
"Clade 2 ini penularannya hanya melalui hubungan seksual sesama jenis. Kasus ini yang banyak terjadi di Indonesia," ucap Syahrizal pada NU Online pada Rabu (28/8/2024).
Selain Indonesia ada beberapa negara di Asia Tenggara yang terkonfirmasi adanya kasus Mpox Clade 2 di antaranya Malaysia dan Singapura.
Sementara Mpox Clade 1 (Ib) dapat menular melalui sentuhan kulit dan hembusan nafas meskipun angka fatalitasnya terhitung rendah. Mpox jenis ini pertama kali ditemukan di Afrika lalu merambah ke beberapa negara seperti Swedia, Thailand dan Filipina. Oleh sebab itu, World Health Organization (WHO) menetapkan kondisi darurat kesehatan.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, sampai saat ini kasus Mpox dikonfirmasi ada 88 kasus di Indonesia sejak 2022. Pada tahun 2024 sendiri, ditemukan 14 kasus Mpox yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan DI Yogyakarta.
Dilanjutkan, kasus Mpox pertama kali di Indonesia ditemukan pada Agustus 2022. Pasien merupakan seorang lelaki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis.
Adapun gejala virus Mpox ini ditandai dengan demam tinggi disusul ruam-ruam pada kulit seluruh tubuh. Hal itu dideteksi pada Mpox varian 1 atau Clade 1 (Ib). Sedangkan gejala Mpox Clade 2 ditandai dengan adanya demam tinggi disertai ruam-ruam di sekitar anus dan genital. Gejala tersebut berlangsung selama 2-4 minggu.
Meski demikian, Syahrizal mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tak khawatir saat menghadapi penyebaran virus Mpox. Selain itu, ia juga menyarankan agar melakukan isolasi mandiri (isoman) jika tertular.
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Terus bagi penyintas kita perlu edukasi dan isolasi mandiri (isoman)," ujarnya.
Senada, sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir karena cacar monyet bisa diobati.
"Di Indonesia kasusnya lebih banyak varian clade IIB, ini bisa diobati dan tingkat fatalitasnya kecil sekali, semua yang sakit di Indonesia sembuh, jadi enggak usah khawatir. Apalagi kalau dari cacar, itu kan sudah ada vaksin, ya,” ujar Menkes Budi, dilansir dari Antara, Senin (26/8/2024).