Keterhubungan dengan Guru Penting agar Doa Lekas Terkabul
Selasa, 10 September 2024 | 08:00 WIB
Rais Syuriyah PWNU Lampung, KH Shodiqul Amin pada lailatul ijtima di Kantor PWNU Lampung, Senin (9/9/2024). (Foto: Dian R/ NU Online Lampung)
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, KH Shodiqul Amin mengatakan, ketika berdoa dalam istighotsah, dzikir manaqib, ataupun lainnya, dianjurkan untuk rabithatul masyayikh yaitu ketersambungan dengan guru, walaupun hanya melihat wajahnya dari gambar.
Hal tersebut disampaikan pada Lailatul Ijtima’ dan Pengajian Kitab Al Hikam di Kantor PWNU Lampung, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Senin (9/9/2024) malam.
Kegiatan tersebut juga dihadiri jajaran kepengurusan syuriyah dan tanfidziyah PWNU Lampung, lembaga, badan otonom NU, santri serta Nahdliyin.
“Setiap amalan harus ada ketersambungan dengan guru (rabithatul masyayikh) kalau ingin cepat dikabulkan, seperti yang diberikan Allah swt kepada guru-guru kita. Sebelum memohon kepada Allah, kita ingat kepada guru-guru kita,” ungkapnya.
Maka rabithatul masyayikh ini menjadi penting, seolah-olah yang mampu bukan kita, akan tetapi guru-guru sampai kepada Rasulullah saw. Ketika berdoa, dianjurkan diawali dan ditutup dengan shalawat nabi, itu juga merupakan salah satu penerapan rabithatul masyayikh.
Hal tersebut penting untuk dilakukan, agar mengingat jasa guru-guru, di samping itu juga agar tidak sombong melupakan guru yang telah mengajarkan ilmu. Maka mendoakan guru, teman, dan lainnya baru orang lain akan mendoakan kita.
“Sebenarnya tidak ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allah swt, hanya keberhasilan yang tertunda. Karena doa itu akan diberikan kepada orang-orang yang bersih. Karena Allah swt itu menyukai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri,” tuturnya.
Selengkapnya klik di sini.