BRG Permudah Akses Informasi Restorasi Gambut lewat KMSTROPER
Kamis, 26 November 2020 | 13:00 WIB
Kepala BRG RI Nazir Foead saat memberikan kata sambutan di kegiatan Gelaran Hasil Riset dan Pengembangan tahun 2020 di Hotel Westen, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/11). (Foto: BRG)
Jakarta, NU Online
Badan Restorasi Gambut memperkenalkan Sistem Pengelolaan Pengetahuan Restorasi Gambut Tropis (KMSTROPER), Kamis (26/11). Sistem yang dikelola dalam bentuk situs tersebut diluncurkan supaya akses informasi restorasi gambut oleh masyarakat didapatkan secara mudah dan cepat.
Deputi Penelitian dan Pengembangan BRG, Haris Gunawan mengatakan, sistem pengelolaan pengetahuan ini bertujuan untuk mendayagunakan sains yang disiapkan bagi perlindungan dan pengelolaan gambut. Semua hasil riset BRG yang dikemas dalam bentuk laporan tertulis itu kini dapat diakses oleh siapapun secara bebas dan terbuka.
"KMSTROPER berfungsi untuk mensintesis pengetahuan yang dikumpulkan dari penelitian para ahli, kemudian disimpan didalam situs http://kms-troper.brg.go.id/ yang dikelola oleh BRG dan mitra, kemudian dapat diakses oleh siapa pun," kata Haris Gunawan di sela-sela kegiatan Gelaran Hasil Riset dan Pengembangan tahun 2020 di Hotel Westen, Kuningan, Jakarta Selatan.
Haris menambahkan, di dalam situs ini, pengguna akan menemukan berbagai bentuk, mulai dari laporan penelitian, artikel ilmiah, dan sintesis restorasi gambut hingga video, webinar, kuliah umum, buku dan lain-lain.
Selanjutnya, pengetahuan yang disimpan dalam KMSTROPER merupakan temuan dan metode yang dapat digunakan oleh peneliti dan praktisi di masa yang akan datang, dan juga dapat diaplikasikan oleh masyarakat di sekitar ekosistem gambut.
"Informasi seperti pemilihan jenis paludikultur, teknologi pengadaan benih dan bibit, kesesuaian lahan gambut dan jenis tanaman, serta pola tanam agroforestri tersedia dalam platform ini," kata dia.
Haris berharap, diperkenalkannya situs ini semua artikel dan hasil riset BRG dapat berguna untuk perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang.
Tak hanya itu, pihaknya ingin memastikan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar ekosistem gambut dapat tercapai setelah mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai bagaimana tata cara pengeleolaan lahan gambut untuk peningkatan ekonomi.
Sementara itu, Kepala BRG RI, Nazir Foead, mengatakan, hadirnya situs tersebut sebagai upaya untuk memberikan dukungan sains dan inovasi bagi pelaksanaan restorasi gambut berkelanjutan di masa depan. Kata dia, seluruh temuan penelitia ini bermanfaat untuk digunakan dalam pelaksanaan restorasi gambut lebih lanjut.
"Restorasi ekosistem gambut yang dilakukan Indonesia selama lima tahun berlandaskan pada pendekatan ilmiah, riset dan teknologi untuk memperkaya pengetahuan. Seluruh pengetahuan yang didapatkan menjadi dasar dari pelaksanaan restorasi ekosistem gambut Indonesia berkelanjutan," Nazir menegaskan.
Di sisi lain, hasil riset juga dapat menjadi pemandu arah pada pelaksanaan restorasi gambut yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Dengan cara modern, upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak lebih tepat sasaran dan penyelesaian permasalahan di lapangan akan lebih efektif.
Nazir menyebutkan, selama lima tahun beroperasi, BRG telah menghasilkan lebih dari 100 judul riset, bersama dengan 13 mitra universitas dan tiga lembaga penelitian, di antaranya dengan topik Perhitungan Neraca Air dalam Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG).
Lalu, judul lain yakni Penentuan Tingkat Bahaya Kebakaran dengan Menggunakan Data Tinggi Muka Air, dan Citra Satelit Resolusi Tinggi; Kelayakan Ekonomi, Komoditas Ramah Gambut dan Model Bisnisnya; Pendugaan Penurunan Emisi Karbon kaena Intervensi Restorasi Gambut, Lokasi Model Riset Aksi Pembelajaran.
"Hasil kajian dan pengelolaan pengetahuan restorasi gambut sebagai dasar ilmiah bagi pengelola gambut serta sebagai bentuk keterbukaan informasi sehingga hasil riset dapat dimanfaatkan oleh publik," ucapnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan