3 Komponen Utama dalam Cinta: Upaya Mempererat Hubungan dalam Rumah Tangga. (Foto: NU Online/Freepik)
Jakarta, NU Online
Anggota Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU) Nurmey Nurulhaq menjelaskan bahwa dalam kaca mata psikologi, terdapat sebuah teori yang membahas tentang cinta dan komponen utamanya. Teori ini dapat dipelajari sebagai upaya untuk mempererat hubungan pasangan dalam menjalin hubungan.
“Ketika kita membicarakan tentang hubungan perkawinan, ada 3 komponen yang sebaiknya dimiliki oleh setiap pasangan,” kata dia dalam keterangannya, Senin (26/6/2023).
Baca Juga
Cinta Imam al-Ghazali untuk Lalat
Ning Rully, demikian ia karib disapa, mengutip teori komponen cinta dari seorang Psikolog bernama Robert Stenberg. Stenberg mengemukakan sebuah teori bernama Triangular Theory of Love. Teori ini bukan berbicara tentang segitiga.
“Teori psikologi tentang psikologi cinta. Jadi, Triangular of Love Stenburg berkaitan dengan komponen cinta. Ketika pasangan kehilangan salah satu dari komponen ini, maka kecenderungan terjadinya perselingkuhan itu tinggi,” tutur psikolog keluarga tersebut.
Triangular of love adalah 3 komponen yang secara bersamaan dapat membentuk keseimbangan dalam hubungan sosial. Ia membagi cinta menjadi tiga komponen utama.
Tiga komponen tersebut masing-masing meliputi intimasi (intimacy), minat (passion), dan komitmen (decision).
1. Intimasi
Alumni Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu menjelaskan, intimasi atau kedekatan emosi merupakan tingkat kedekatan pasangan dalam suatu hubungan.
Baca Juga
Gus Mus: Islamnya Gus Dur, Islam Cinta
“Ini berkaitan tentang bagaimana seseorang mampu menjaga komunikasi di antara mereka ada kemampuan untuk menyampaikan ketika ada hal-hal yang kurang dia sukai dari pasangannya. Dia bisa mengkomunikasikannya dengan baik tanpa menyakiti, ada kesalingan di sana,” ujar dia.
2. Minat
Minat dapat diartikan sebagai rasa ketertarikan secara fisik maupun kepribadian pasangan dalam suatu hubungan.
“Passion, kita pernah mendengar bahwa perselingkuhan itu terjadi karena salah satu pihak itu menganggap sudah tidak tertarik lagi dengan pasangannya. Ketika ketertarikan ini tidak dijaga dan dipelihara dengan baik, maka kecenderungan berselingkuh pun tinggi,” jabar Ning Rully.
3. Komitmen
Komitmen merupakan salah satu komponen yang merujuk pada keputusan kedua pasangan sebagai usaha untuk menjaga keberlanjutan hubungan.
“Ketika pasangan sudah tidak memiliki komitmen terhadap pasangannya dan perkawinannya maka godaan apapun yang datang akan memicu perselingkuhan,” tutup dia.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin