Jakarta, NU Online
Hari raya Idul Fitri menjadi momen paling bahagia bagi umat Islam, akan tetapi bukan berarti momen tersebut kita harus larut dalam kegembiraan sehingga lalai untuk melakukan ibadah kepada Allah swt. Silakan bersuka cita saat Idul Fitri, akan tetapi jangan sampai membuat diri lupa untuk beribadah pada hari tersebut.
Berikut adalah delapan amalan sunnah yang bisa diamalkan pada hari raya Idul Fitri sebagaimana pernah dipublikasikan dalam NU Online dalam tulisan berjudul 8 Kesunnahan saat Idul Fitri dan Penjelasannya
1. Melaksanakan shalat id
Muslim (baik laki-laki maupun perempuan) sangat dianjurkan melaksanakan shalat id saat hari raya Idul Fitri. Hukum shalat ini adalah sunnah muakkadah (sangat disunnahkan) sejak tahun kedua hijriah. Rasulullah saw sendiri selalu melaksanakannya sampai beliau wafat.
Baca Juga
Tata Cara Shalat Idul Fitri
2. Mandi
Sunnah untuk mandi baik bagi laki-laki atau perempuan saat Idul Fitri, termasuk perempuan yang sedang haid atau nifas. Waktunya dimulai sejak tengah malam hari raya sampai tenggelam matahari esok harinya. Berikut adalah niat mandinya:
نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu ghusla ‘îdil fithri sunnatan lillâhi ta’âlâ
Baca Juga
Bacaan Bilal pada Shalat Idul Fitri
Artinya, “Aku niat mandi Idul fitri, sunnah karena Allah”.
3. Menghidupkan malam Idul Fitri dengan beribadah
Orang yang menghidupkan malam Idul Fitri hatinya tidak akan mati saat banyak orang yang telah mati hatinya. Ada tiga pendapat terkait cara menghidupkannya. Pertama, kegiatan ibadah malam Idul Fitri lebih dominan. Kedua, cukup dengan beribadah sesaat. Ketiga, dengan shalat isya berjamaah dan bertekad shalat subuh berjamaah pula.
4. Perbanyak baca takbir
Sunnah untuk memperbanyak membaca takbir saat Idul Fitri. Waktunya dimulai sejak terbenamnya matahari 1 Syawal sampai takbiratul ihramnya Imam shalat Id bagi yang berjamaah, atau takbiratul ihramnya mushalli (orang yang shalat) sendiri, bagi yang shalat sendirian.
Pendapat lain menyatakan waktunya habis saat masuk waktu shalat Id yang dianjurkan, yaitu ketika matahari naik kira-kira satu tombak (+ 3,36 M), baik Imam sudah melaksanakan takbiratul ihram atau tidak.
5. Makan sebelum berangkat shalat id
Sebelum berangkat untuk melaksanakan shalat id, seseorang dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Orang yang meninggalkan anjuran ini hukumnya makruh.
6. Membedakan rute pulang-pergi shalat id
Dianjurkan rute pulang shalat id untuk dibedakan dengan rute yang dilalui ketika pulang. Rute keberangkatan juga dianjurkan agar lebih panjang dari rute pulang. Di antara faedahnya adalah supaya lebih memperoleh banyak pahala dalam perjalanan ibadah.
7. Berhias
Umat Muslim dianjurkan untuk berhias sebagai bentuk ekspresi bahagia pada hari Idul Fitri. Cara berhiasnya seperti dengan memotong kuku, mandi, mengenakan parfum, dan mengenakan pakaian terbaik, dianjurkan pakaian berwarna putih.
8. Mengucapkan selamat
Mengucapkan selamat Idul Fitri atau tah’inah dianjurkan pada momen ini. Contohnya dengan ucapan “selamat Idul Fitri 1443 H”, “taqabbalallahu minna wa minkum”, “mohon maaf lahi dan batin”, dan sebagainya.
Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Syamsul Arifin