Jakarta, NU Online
Konferensi Wilayah NU DKI Jakarta ke-19 telah resmi dibuka oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Jumat kemarin. Berbagai rangkaian acara telah berlangsung, mulai dari apresiasi seni mahasiswa STAINU Jakarta, Sidang Pleno Tata Tertib, sampai dengan Pleno Laporan Pertanggungjawaban PWNU DKI Jakarta masa bhakti 2011 s.d 2016, serta pandangan umum perwakilan PCNU se-DKI Jakarta. Secara umum, LPJ tersebut diterima.
Dihadapan peserta konferwil berasal dari utusan PCNU, MWCNU, badan otonom dan lembaga di lingkungan NU DKI Jakarta, LPJ dibacakan oleh H Tubagus Robby, Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta selama kurang lebih 45 menit.
LPJ setebal 140 halaman berisi kerja yang dilakukan PWNU selama ini, mulai dari konsolidasi PCNU, MWCNU, banom, dan lembaga, penataan manajemen organisasi, kaderisasi, renovasi kesekretariatan, pemberdayaan ekonomi umat, pemberdayaan pengurus NU, sampai dengan program kepedulian sosial lainnya.
Penyampaian LPJ ditutup dengan evaluasi kerja dan tantangan yang dihadapi, diantaranya tantangan pendanaan, partisipasi pengurus yang pasang surut, serta kondisi sosial masyarakat Jakarta yang beragam, di mana NU DKI Jakarta berada di tengah pergerakan Islam transnasional.
Selanjutnya PCNU se-DKI Jakarta menyampaikan pandangan umum dan penilaian atas laporan tersebut. Pada prinsipnya mereka "menerima" LPJ PWNU priode 2011 - 2016. Tentu dengan berbagai pertimbangan dan catatan, diantaranya bagaimana NU DKI Jakarta harus mampu hadir menyapa dan melayani masyarakat Jakarta secara langsung, sebagaimana disampaikan salah satu PCNU dalam pandangannya. Red: Mukafi Niam