Nasional

Aceh dan Sumut Masih Diliputi Cuaca Ekstrem, BMKG Minta Masyarakat Tetap Siaga

Jumat, 28 November 2025 | 16:00 WIB

Aceh dan Sumut Masih Diliputi Cuaca Ekstrem, BMKG Minta Masyarakat Tetap Siaga

Ilustrasi bencana. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau Bibit Siklon 95B di kawasan Selat Malaka, bagian timur Aceh telah berevolusi menjadi Siklon Tropis Senyar. Hal ini berdampak potensi terjadinya hujan sangat lebat hingga ekstrem yang dapat disertai angin kencang di wilayah sekitarnya.

 

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan kondisi ini meningkatkan suplai air di perairan hangat Selat Malaka yang memicu pertumbuhan awan konvektif di bagian utara Sumatra.

 

“Siklon Tropis Senyar bergerak ke arah barat hingga barat daya dan masih di daratan Aceh dengan kecepatan pergerakan 4 knot (7 km/jam), sedangkan dalam 48 jam kedepan Siklon Tropis Senyar diperkirakan akan menurun intensitasnya menjadi Depresi Tropis,” ujarnya dalam media sosial BMKG yang dikutip NU Online, Jumat (28/11/2025).

 

Ia menyampaikan bahwa dampak bencana hidrometeorologi masih harus diwaspadai terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara (Sumut), Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Barat (Sumbar), dan sekitarnya pada 2 hingga 3 hari ke depan.

 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, Siklon Tropis Senyar memberikan dampak berupa hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem di wilayah Aceh dan Sumut, hujan sedang-lebat di sebagian wilayah Sumbar dan Riau.

 

Selain itu, angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, Kep. Riau, dan Riau; serta gelombang kategori sedang (1.25 – 2.5 m) di wilayah Selat Malaka bagian tengah, Perairan Sumatera Utara, dan Perairan Rokan Hilir. Gelombang kategori tinggi (2.5 – 4.0 m) di wilayah Selat Malaka bagian utara, Perairan Aceh, dan Samudra Hindia barat Aceh hingga Nias.

 

Guswanto menjelasakan bahwa Indonesia berada dekat garis ekuator yang mendukung terbentuknya atau dilintasi siklon tropis.

 

Ia menambahkan bahwa dalam lima tahun terakhir cukup banyak siklon tropis yang bergerak mendekati wilayah Indonesia dan memberikan dampak yang signfikan.

 

“Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum di wilayah perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai melintasi daratan. BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi dampak cuaca yang dapat muncul selama sistem ini bergerak di sekitar wilayah tersebut,” ucapnya.

 

Dengan adanya potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi dampak lanjutan, seperti bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir pesisir, tanah longsor, hingga pohon tumbang akibat angin kencang.