Jepara, NU Online
Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU KH Agus Sunyoto suatu ketika pernah ditanya oleh salah satu media arus utama soal film G30S/PKI. “Silakan ditonton!” begitu jawabnya.
Penulis buku Atlas Walisongo itu menegaskan bahwa menurutnya itu “film dongeng”. “Tanggal 30 September ada peristiwa apa?” tanya dia.
Pernyataan itu mengemuka dalam bedah buku Atlas Walisongo yang diselenggarakan oleh PCNU Jepara di ruang rapat Setda, Pemkab Jepara, Rabu (18/10) kemarin.
Didampingi Rais Syuriyah PCNU Jepara KH Ubaidillah Noor Umar, dia menjelaskan bahwa tanggal 30 September tidak ada peristiwa apa-apa. Penculikan para Jenderal, kata sejarahwan itu, tanggal 1 Oktober pukul 5 pagi. “Sumbernya jelas ada di arsip nasional,” tandasnya.
Di hadapan peserta bedah buku, Kiai Agus menyatakan ada hal yang ganjil. “Tanggal 30 September yang tidak ada peristiwa apa-apa malah disuruh untuk mengibarkan bendera setengah tiang. Sedangkan tanggal 1 Oktober para Jenderal diculik malah disuruh mengibarkan bendera penuh.”
Gus Dur, sewaktu masih hidup juga pernah ditanya oleh salah satu stasiun TV nasional. Kata Kiai Agus menirukan Gus Dur, “PKI kok ditakuti!”. Menurut Gus Dur, PKI yang dari golongan tani tidak perlu ditakuti. Yang patut diwaspadai hingga sekarang, kata Agus, ialah kelompok sosial demokrat (sosdem).
Karena itu agar tidak terjadi pembodohan sejarah yang berlarut-larut PBNU sedang getol menuliskan sejarah sendiri dengan pendekatan sejarah emic. “Sejarah dengan kacamata sendiri (NU, red),” terangnya yang pernah memperoleh penghargaan buku nonfiksi terbaik dari Islamic Book Fair tahun 2013 lalu. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)