Buku kumpulan hasil-hasil bahtsul masa’il diniyyah atau pembahasan masalah keagamaan pada Muktamar dan Munas NU. Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan umat Islam untuk melaksanakan kehidupan, baik agama, politik, sosial, ekonomi dan budaya.
<>
Istilah yang berarti “kumpulan hukum yang dirumuskan para ahli fiqih” ini dipilih sebagai judul buku yang mendokumentasikan hasil-hasil bahtsul masa’il sejak Muktamar NU ke-1 di Surabaya (1926).
Pendokumentasian hasil bahtsul masa’il pertama kali dilakukan oleh Wakil Katib PBNU KH Abdul Jalil Hamid dari Kudus. Upaya Kiai Abdul Jalil merupakan hasil pertemuan para kiai di Pondok Pesantren Denanyar, Jombang, pada 1959. Pertemuan ini dihadiri oleh KH Abdul Wahab Hasbullah (Rais ‘Am PBNU), KH A. Karim Dimyati, KH Zubair Umar, KH Adlan Ali, KH Kholil, dan KH Sayuti Abdul Aziz.
Kiai Abdul Jalil mengumpulkan dokumen-dokumen bahtsul masa’il semenjak awal berdirinya NU hingga Muktamar ke-26 di Semarang (1979). Hasilnya dibukukan ke dalam tiga jilid dan dinamai Ahkamul Fuqaha. Buku ini ditulis dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, diterbitkan oleh Penerbit Menara Kudus, kemudian diterbitkan ulang oleh Toha Putra (Semarang).
Selanjutnya, buku kumpulan hasil bahtsul masail disusun oleh Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyyah (RMI) Kiai Aziz Masyhuri. Isinya merupakan dokumentasi sampai Muktamar ke-29 di Tasikmalaya (1994). Karya kedua ini juga diberi judul Ahkamul Fuqaha dengan tambahan kalimat “Masalah Keagamaan Nahdlatul Ulama”.
Buku dalam bahasa Arab tanpa terjemahan ini diterbitkan oleh RMI bekerja sama dengan Dinamika Press (Surabaya). Kiai Aziz Masyhuri juga menerbitkan jilid kedua dari buku ini berupa hasil-hasil bahtsul masa’il nasional NU berikutnya, yaitu dokumentasi sejak Muktamar Semarang (1979) hingga Muktamar Solo (2004).
Kumpulan yang lebih lengkap mengenai hasil-hasil bahtsul masail disusun dan diterbitkan oleh Lajnah Ta’lif wan Nasyr NU Jawa Timur bersama Penerbit Khalista (Surabaya). Judulnya tetap Ahkamul Fuqaha dengan tambahan kalimat “Solusi Problematika Aktual Hukum Islam Nahdlatul Ulama”. Isinya merupakan hasil-hasil bahtsul masa’il yang dikumpulkan hingga Muktamar ke-30 di Lirboyo (Kediri). Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diberi pengantar oleh Rais ‘Am PBNU KH A. Sahal Mahfud.
Selanjutnya, buku ini diterbitkan lagi oleh PT Diantama (Surabaya) dengan judul Ahkamul Fuqoha: Solusi Hukum Islam. Buku yang diterbitkan kali ini dilengkapi daftar isi berdasarkan tema di bagian belakang buku sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui berbagai keputusan PBNU dalam tema-tema tertentu.
Setelah PBNU mengeluarkan SK No. 206/A.II.03/5/2007 Tanggal 23 Mei 2007 Tentang Pengangkatan Tim Penyelaras Buku Himpunan Hasil Bahtsul Masa’il pada muktamar dan Munas Alim Ulama NU, maka pada 2010 tim penyelaras berhasil menerbitkan buku hasil-hasil bahtsul masa’il yang lebih lengkap, mencakup Muktamar 1926 hingga Munas 2006, dengan judul Ahkamul Fuqoha: Hasil Keputusan Muktamar dan Permusyawaratan Lainnya.
Kumpulan ini disertai terjemahan bahasa Indonesia yang telah dilengkapi dengan maraji’ atau referensi dengan menambahkan ta’liq (footnote) berupa pengarang, judul kitab, tahun terbit, pengarang, jilid/juz, dan halamannya. Buku ini diterbitkan oleh Lajnah Ta’lif wan Nasyr PBNU.
Pada 2011, kumpulan ini diterbitkan kembali dengan menyertakan hasil bahtsul masa’il Muktamar ke-32 di Makassar. (Sumber: Ensiklopedi NU)