Akademisi Universitas Fatoni Ceritakan Dinamika Muslim di Thailand
Jumat, 15 November 2019 | 21:30 WIB
Demikian disampaikan Muhammadzakee Cheha pada peradaban Islam dengan tema Sejarah dan Perkembangan Islam di Pattani, Thailand Selatan dan Kontribusinya di Betawi, Kamis (14/11).
Diskusi ini diadakan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Centre (JIC) di Ruang Audio Visual 2 Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara.
Cheha menjelaskan bahwa kawasan Thailand bagian selatan pada satu masa dahulu pernah berbentuk satu daulat Islam. Kawasan ini merupakan basis masyarakat Melayu-Muslim. Di sini juga terdapat masalah. Kawasan ini merupakan daerah konflik agama dan persengketaan wilayah dengan latar belakang bangsa dan agama yang berkepanjangan.
Konflik Thailand selatan terjadi sejak penyerahan wilayah utara Melayu oleh pemerintah Kolonial Inggris kepada Kerajaan Siam pada tahun 1901. Saat itu dibuatlah Traktat Anglo-Siam yang mencabut hak-hak dan martabat Muslim Pattani. Akibatnya, muncul aksi-aksi perlawanan yang dianggap oleh pemerintah pusat sebagai separatisme sehingga diberlakukan darurat militer di wilayah tersebut.
Kini, kaum Muslimin Pattani dan umat Islam di Thailand Selatan terus berjuang agar dapat diberikan status khusus bagi wilayah Thailand Selatan oleh Pemerintah Thailand.
Narasumber pada diskusi ini adalah Direktur Pascasarjana Universitas Fatoni, Thailand Selatan Association Prof Muhammadzakee Cheha, Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan JIC Rakhmad Zailani Kiki (Kiki), dan Peneliti Puslitbanglektur Kementerian Agama RI Nur Rohmah.
Kiki mengatakan, diskusi ini diadakan sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil riset JIC yang pernah melakukan riset lapangan ke Pattani, Thailand Selatan pada 26-29 November 2015 untuk menemukan titik sambung sanad ulama Pattani dan Betawi. Diskusi ini juga diadakan untuk menguji dan memperbarui kembali hasil riset tersebut.
Pewarta: Alhafiz Kurniawan