Nasional

Alissa Wahid Minta Santri Jangan Golput, Ini Alasannya

Kamis, 11 April 2019 | 00:45 WIB

Alissa Wahid Minta Santri Jangan Golput, Ini Alasannya

Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid)

Jakarta, NU Online

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid) meminta para santri yang sudah memiliki hak pilih dalam pemilu 2019 untuk mempergunakannya. Terlebih para santri dalam bernegara memiliki kekhasan.

"Para santri memiliki satu nilai yang khas, yang berbeda dengan kaum nonsantri, yaitu sangat menjiawai hubbul wathan mina iman (mencintai negara bagian dari iman). Oleh karena itu paling depan memperjuangkan kebangsaan kita," kata Alissa usai kegiatan Forum Titik Temu di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/4) siang.

Melalui pemilu yang bakal berlangsung sepekan lagi, Alissa mencontohkan kewajiban santri dalam memperjuangkan kebangsaan adalah dengan menjadi pemilih yang cerdas, arif, dan tetap menjaga persatuan kesatuan bangsa.

Alissa juga mengingatkan bahwa pemilu raya bukanlah hari kiamat. Karenanya masyarakat jangan mudah terpecahbelah. "Siapa pun yang menang, yang kalah, kita tetap bersaudara dan manusia Indonesia. Apalagi kita sudah diingatkan para pemimpin kita, jangan menggunakan nama Tuhan untuk kepentingan sesaat," tegasnya.

Forum Titik Temu menghasilkan deklarasi dengan sejumlah rekomendasi. Dari semua rekomendasi tersebut, kata Alissa, satu hal yang sangat penting adalah semangat persaudaraan kemanusiaan sebagai semangat sejati dan akar keimanan setiap manusia.

"Karena itu ketika seseorang beriman, dia bersaudara. Bersaudara baik dengan yang seiman, maupun tidak. Dia peka dengan kelompok masyarakat minoritas, difabel, perempuan anak," kata Alissa seraya mengingatkan bahwa dalam dokumen persaudaraan kemanusiaan yang ditandatangani Grand Syekh Al-Azhar Kairo, Mesir Syekh Ahmad Al-Tayeb dan Pemimpin umat Katolik Sedunia, Paus Fransiscus di Abu Dhabi tidak digunakan kata minoritas.

Alissa mengakui saat ini, termasuk terkait pemilu, banyak isu persaudaraan dan agama yang disusupkan kepada masyararat. Penyelesaian akan hal ini menjadi PR bersama. Ia meminta jangan menggunakan isu agama atau etnis sebagai mendukung atau tidak mendukung calon tertentu.

Alissa mengingatkan bahwa tidak ada agama apa pun yang pemimpin aslinya merelakan agamanya digunakan untuk mengusung kepentingan politik apalagi pemecah belah. "Jangan mau diadudomba oleh pihak yang punya kepentingan," katanya.

Menurut Alissa jika hal tersebut dapat diwujudkan, semangat persaudaraan bukan sekadar di awang-awang tapi dibumikan.

Forum Titik Temu mengusulkan rekomendasi dan menghasilkan deklarasi kepada tokoh masyarakat, institusi, pemerintah agar dapat berkontribusi menghadirikan semangat persaudaraan yang sejati. Deklarasi sendiri ditandatangani oleh para tokoh masyarakat, publik atau masyarakat biasa, tokoh agama, dan para cendekiawan. Mereka ingin bersuara menyampaikan komitmennya mewujudkan persaudaraan kemanusiaan. (Kendi Setiawan)


Terkait