Alissa Wahid Sampaikan Panduan Memilih Pemimpin bagi Gusdurian
Kamis, 17 Agustus 2023 | 19:45 WIB
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid saat menyampaikan Orasi Kemerdekaan di acara Upacara 17-an Refleksi Kemerdekaan secara virtual dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Republik Indonesia, Kamis (17/8/2023). (Foto: tangkapan layar TV9)
Jakarta, NU Online
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menyampaikan panduan memilih pemimpin bagi seorang Gusdurian. Hal ini diungkap karena pada hari-hari menjelang pemilihan umum (pemilu) ini banyak politisi yang mulai sibuk mendekati rakyat, termasuk Gusdurian.
Baca Juga
Bagaimana Sejarah Munculnya Gusdurian?
Menurut Alissa, elite politik yang hanya menyebut rakyat pada musim-musim tertentu adalah karena rakyat hanya dijadikan modal untuk mendapatkan kekuasaan. Elite politik tengah sibuk mendekati rakyat karena sebentar lagi akan berkontestasi atas nama rakyat.
Di musim penghujan politik ini, kata Alissa, nama Gusdurian pun ikut disebut-sebut. Namun, ia menyindir perilaku politisi yang tak pernah menyebut nama Gusdurian ketika mereka sedang menikmati fasilitas negara atas nama rakyat dan ketika sedang bagi-bagi kekuasaan. Tetapi nama Gusdurian disebut bersama dengan rakyat ketika diperlukan suaranya dalam coblosan massal bangsa ini.
Pernyataan itu diungkapkan Alissa Wahid saat menyampaikan Orasi Kemerdekaan di acara Upacara 17-an Refleksi Kemerdekaan secara virtual dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Republik Indonesia. Acara ini diikuti oleh para penggerak Gusdurian di dalam dan luar negeri, serta disiarkan langsung melalui Kanal Youtube TV9 Nusantara, pada Kamis (17/8/2023) sore.
Gusdurian yang namanya disebut-sebut oleh politisi menjelang Pemilu 2024 ini, justru menjadikan Alissa mengambil sebuah hikmah. Ia mengatakan, hal tersebut menjadi sebuah penanda bahwa Gusdurian dianggap dekat dan terus membersamai rakyat.
“Tapi saya yakin, para Gusdurian sebagai murid Gus Dur tentu memiliki kearifan. Tidaklah cukup hanya mendekati keluarga Gus Dur untuk memenangkan suara dan dukungan seorang Gusdurian. Sebab seorang Gusdurian telah memiliki panduan untuk memilih pemimpin ideal bagi dirinya,” ucap perempuan yang mengemban amanah sebagai salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Ia menyebutkan beberapa kriteria pemimpin yang dianggap ideal oleh Gusdurian. Di antaranya adalah pemimpin yang memiliki kualitas spiritual; berdiri di atas prinsip kemanusiaan; terus teruji memperjuangkan keadilan, kesetaraan, pembebasan; pemimpin sederhana dan tidak bermewah-mewah di atas penderitaan rakyat; pemimpin yang mampu membangun persaudaraan; pemimpin yang mampu menghargai kearifan tradisi; dan pemimpin yang selalu bersikap ksatria.
“Hanya itu panduan bagi para Gusdurian pada saat ia menentukan pilihan pribadinya jatuh kepada siapa. Tentu tidak harus memenuhi semuanya, tapi teman-teman (penggerak Gusdurian) sudah punya bekal nurani yang kuat untuk memilih siapa pun itu. Setiap Gusdurian bebas menentukan,” pungkas Alissa.
Pewarta: Aru Lego Triono