Jayapura, NU Online
Dalam rangka meringankan beban hidup pengungsi terdampak kerusuhan Wamena, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Jayapura bekerjasama dengan Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU setempat membagikan bantuan paket makanan, pakaian dan sebagainya.
Paket bantuan tersebut menyasar para pengungsi di sejumlah titik yang tersebar di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
Menurut Ketua PC GP Ansor Kota Jayapura, Ahmad Muhazir, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Ansor dan Muslimat NU Kota Jayapura terhadap para pengungsi akibat kerusuhan Wamena.
Katanya, tidak satupun yang menginginkan terjadinya kerusuhan, namun jika itu harus terjadi, maka korban kerusuhan wajib menjadi perhatian utama untuk dibantu.
"Ini merupakan bentuk uluran kemanusiaan sebangsa dan setanah air, walaupun terbatas," jelasnya kepada NU Online melalui pesan aplikasi WhatsApp, Selasa (1/10).
Muhazir menegaskan, sesungguhnya persoalan kebangsaan di tanah Papua belum kelar. Masih banyak persoalan sosial yang terendam di tengah-tengah masyarakat, dan itu potensial mengemuka menunggu momentum yang pas untuk sewaktu-waktu meledak.
Jadi, katanya, persoalan-persoalan mendasar kemasyarakatan yang masih timpang, perlu jadi fokus penanganan saat ini dan di masa-masa mendatang.
“Kami meminta pemerintah pusat dan daerah lebih fokus menyelesaikan itu. Tentu hal tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi semua komponen anak bangsa,” urainya.
Ia menyerukan semua pihak untuk bahu-membahu memulihkan keadaan Papua agar lebih baik di masa-masa yang akan datang. Muhazir mengibaratkan Papua sebagai salah satu mutiara berharga dari untaian batu mulia yang mengelilingi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tanpa Papua, Indonesia tak lagi elok karena salah satu mutiraanya telah hilang.
“Papua adalah mutiara kekayaan Bangsa Indonesia. Maka rawatlah mutiara itu agar tidak kusam,” terangnya.
Muhazir berharap agar bantuan tersebut dapat memancing pihak lain untuk melakukan hal yang sama. Sebab, penanganan pengungsi membutuhkan waktu yang lama, sehingga kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari juga, juga terus diharapkan.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Abdul Muiz