Nasional

Aturan Baru Gedung PBNU bagi Para Tamu dan Pengunjung

Jumat, 6 Januari 2023 | 18:00 WIB

Aturan Baru Gedung PBNU bagi Para Tamu dan Pengunjung

Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta. (Foto: Dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Usai pergantian kepemimpinan dan struktur kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), revitalisasi infrastruktur gedung PBNU secara bertahap mulai dilaksanakan.

 

Menurut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, revitalisasi ini dimaksudkan sebagai upaya menciptakan bentuk dan fungsi baru, serta menciptakan suasana yang lebih segar guna membangkitkan semangat kerja warga NU yang beraktivitas di gedung ini.


“Saya kira Anda semua bisa merasakan bahwa perubahan ini merubah suasana dan mood siapapun yang datang ke PBNU. Dengan desain baru ini kita ingin sungguh-sungguh membangkitkan semangat siap bekerja,” ucap Gus Yahya dalam kesempatan peluncuran Theme Song Satu Abad NU, Jumat (6/1/2023) di Gedung PBNU Jakarta.


Dengan adanya revitalisasi gedung ini, diharapkan dapat memberikan suasana baru yang lebih nyaman sehingga turut berperan dalam menumbuhkan semangat dan tercipta ekosistem kerja yang lebih efektif, membawa maslahah bagi kepentingan umat. 


“Desain baru ini dibuat karena saya ingin begitu orang masuk pikirannya langsung berfokus untuk kerja. Jadi, gedung ini akan sungguh-sungguh kita jadikan sebagai tempat bekerja (working place),” jelas  kiai kelahiran Rembang, 15 Februari 1966 itu. 


“Ya, mudah-mudahan ini mampu membangkitkan semangat para aktivis NU di dalam berkhidmah kepada organisasi ini,” harap Gus Yahya. 

 

Kartu akses untuk tamu dan pekerja

Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU juga menerapkan penyesuaian aturan masuk atau berkunjung ke PBNU. Sesuai dengan peraturan terbaru, pengunjung nonesensial hanya diberikan akses masuk sampai lobby (pintu masuk).

 

Adapun untuk para pekerja atau tamu yang berkepentingan disediakan elevator access IC (Integrated Circuit) Card untuk pengaturan akses lift pada gedung PBNU. 


“Itu sebabnya ada pembatasan akses khusus sehingga setiap orang tidak sembarang naik. Karena lantai-lantai di atas ini nantinya akan menjadi tempat kerja yang sibuk sekali. Sehingga tentu tidak akan kondusif kalau terlalu banyak orang bisa punya akses ke dalam tempat kerja di atas,” paparnya. 


Adapun mesin palang pintu otomatis di depan lift, kata Gus Yahya, berfungsi untuk membatasi sementara akses orang yang akan masuk untuk melakukan pemeriksaan janji temu.

 

“Maka nanti hanya yang bersungguh-sungguh berkepentingan saja yang diberikan akses masuk/naik. Sementara yang lain akan kita layani di lobby,” jelasnya. 


Gus Yahya menjelaskan, lobby PBNU kini didesain senyaman mungkin untuk tamu dan pengunjung dengan menyediakan ruangan pertemuan dan kafe.


“Di lobby ini terdapat ruang pertemuan dan juga disediakan kafe untuk sekadar ngopi-ngopi dan bagi teman-teman yang berkenan berkunjung ke sini,” ungkapnya. 


Pewarta: Syifa Arrahmah

Editor: Fathoni Ahmad