KH Agus Salim Sebut Sanad Kiai NU Tersambung Sampai Rasulullah
NU Online Ā· Selasa, 19 Oktober 2021 | 17:30 WIB
Ketua LD-PBNU KH Agus Salim menyampaikan sambutan dalam acara Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad Saw (Foto: Suwitno)
Nuriel Shiami Indiraphasa
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD-PBNU) KH Agus Salim menyebutkan bahwa para Kiai Nahdliyin adalah pewaris para nabi, terkhusus Rasulullah saw. Sanad keilmuwan mereka tersambung dengan Baginda Rasulullah. Berguru kepada para Kiai Nahdliyin, terangnya, merupakan jembatan bagi umat untuk menautkan diri dan menanamkan kecintaan kepada Rasulullah saw.
Ā
āJangan kita berpaling dari para Kiai Nahdliyin, karena beliaulah pewaris para nabi, khususnya Rasulullah saw. Sekali berpaling, tentu sulit akan mendapatkan warisan berharga. Mari kita berikan kesetiaan kepada NU dan para masyayikh yang merupakan gerbang besar ahlussunnah wal jamaah. Maka itu, sama saja kita telah memberikan kecintaan kepada baginda Rasul,ā ungkap Kiai Agus dalam Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad yang digelar secara hybrid oleh LD-PBNU di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (19/10/2021).
Ā
Kiai Agus menerangkan bahwa diutusnya Rasul oleh Allah swt merupakan anugerah terindah sekaligus rahmat untuk umat manusia. Menunjukan rasa cinta kepadanya melalui perayaan Maulid Nabi, bagi Kiai Agus dapat menyetrum jiwa untuk kembali berbahagia dan bergembira meski di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
Ā
āDengan bergembira, insyaallah bukan hanya imun ādzahirā kita kuat dari penyakit fisik, di samping itu imun batin kita kuat dalam menahan penyakit-penyakit hati,ā paparnya.
Ā
Perihal mencintai nabi, ia mengajak jamaah merefleksikan bentuk dan makna cinta apa yang sebenarnya dimiliki. āApakah kita betul-betul cinta kepada Nabi Muhammad? Apakah cinta itu cinta buta atau cinta sejati?ā tanyanya.
Ā
Cinta umat kepada Rasul saw, kata Kiai Agus, tergolong cinta yang sejati. Karena cinta sejati adalah cinta yang berangkat dari pemahaman alasan dasar untuk mencintai. Oleh karena itu, perayaan Maulid Nabi saw merupakan momen untuk mendorong seseorang agar lebih mengenal sosok nabi, mengenal risalah dan akhlaknya. Sehingga, sambungnya, manusia akan kian mengerti alasan mencintai Rasulullah, yang syafaatnya sangat didambakan oleh siapapun.
Ā
āKelak hubungan sebab inilah yang akan menautkan kita dengan baginda Rasul saw di akhir kelak, di mana syafaatnya adalah anugerah terbesar dan sangat kita harapkan,ā pungkasnya.
Ā
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua