Jakarta, NU Online
Dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim, adzan merupakan panggilan dari Allah SWT agar setiap umat Islam menunaikan kewajiban shalat. Namun secara luas, panggilan Allah SWT bisa diartikan untuk terus berbuat baik dan meningkatkan ketakwaan.
Terkait hal itu, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor KH M. Luqman Hakim mengatakan, sudah seharusnya manusia bersyukur mendengar panggilan Allah SWT. Apalagi panggilan Allah penuh dengan kasih sayang.
“Bersyukurlah karena anda dipanggil dengan penuh kasih sayang-Nya bukan dipanggil dengan ancaman-Nya,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Rabu (18/7) lewat akun twitter pribadinya @KHMLuqman.
Untuk itu, kata penulis buku Filosofi Dzikir ini, tidak ada alasan bagi seorang Muslim untuk mengeluh, mengaduh, dan merasa kurang tidak mengakui anugerah-Nya apabila dia merasa ditakdirkan dan dipanggil untuk shalat yang penuh menghadap kepada-Nya.
“Tidak sedikit pun ada alasan kita untuk tidak berserah hati kepada-Nya,” tutur Direktur Sufi Center Jakarta ini.
Karena, sambung Kiai Luqman, tidak ada semangat terbesar dalam kreativitas dan perjuangan, kecuali mereka yang hatinya bersandar kepada Allah dan gairah suci karena-Nya.
“Tokoh-tokoh besar dunia Islam memiliki kepasrahan hati luar biasa,” ungkap Kiai Luqman. (Fathoni)