Bantu Donasi Pembangunan Mushala Pertama untuk Warga Kampung Mualaf di NTT
Jumat, 9 Juli 2021 | 02:00 WIB
Jakarta, NU Online
Sudah 40 tahun, sejak tahun 1981, warga mualaf Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) belum memiliki rumah ibadah sendiri. Hal ini menjadi keprihatinan sendiri bagi Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) saat melakukan kunjungan guna menyalurkan kebutuhan pokok dan pembangunan MCK bagi warga terdampak bencana badai siklon tropis Seroja yang melanda NTT April lalu.
Samsudin Tobeh (54), salah seorang mualaf, menyampaikan bahwa masjid terdekat, Masjid Al Ikhlas Oehani, berjarak tak kurang dari 11 kilometer, tepatnya terletak di Desa Kiufatu, di Kecamatan Kualin. Perjalanan ke sana guna melaksanakan shalat Jumat pun harus dilakukan dengan naik ojek. Jika tak memiliki uang, warga setempat terpaksa jalan kaki demi dapat beribadah shalat Jumat.
“Dari tahun `81, tak ada mushola. Masjid terdekat untuk sholat Jumat 11 kilometer, ada di Desa Kiufatu. Kami naik ojeg kalau ada duit, kalau tak ada, jalan kaki,” ungkap Samsudin kepada NU Care-LAZISNU pada Rabu (16/6) lalu.
Di kampung mualaf tersebut, terdapat 16 KK (31 jiwa) di rumah-rumah adat Lopo. Mereka hendak membangun mushala pertama.
Pernyataan Samsudin Tobeh dibenarkan oleh Milyakim Ton (49) selaku Ketua RT. Ia menjelaskan bahwa yang menjadi kendala bagi jamaah muslim di kampung mualaf adalah tempat ibadah.
“Tiap hari Jumat warga mesti pergi ibadah ke lain desa. Yang ada uang yang bisa ke masjid (dengan ojeg). Yang tidak punya uang, hari Jumat di rumah saja,” jelasnya.
Milyakim Ton sangat mendukung pembangunan tempat ibadah bagi warganya yang Muslim. “Dibukakan oleh jalan Tuhan. Dari tahun 1981 sampai 2021, 40 tahun baru terjawab pembangunan mushala. Kita berharap, kita sama-sama menghadap ke Allah, sesuai kehendak Allah,” tuturnya.
Ketua NU Care-LAZISNU Provinsi NTT Abdul Syukur menyampaikan bahwa warga setempat sudah memiliki lahan 35x50 meter persegi untuk rencana pembangunan mushala. Tanah tersebut merupakan wakaf dari Joelasi (52), salah seorang warga nonmuslim, yang diberikan sejak Maret 2021 lalu. Namun, pembangunan tersebut terkendala dengan belum ada dana yang mencukupi.
Pihak NU Care-LAZISNU NTT memproyeksikan rencana anggaran biaya untuk pembangunan mushola berukuran 10 x 10 meter persegi, sekitar Rp150 juta sampai Rp200 juta, dari mulai pengukuran, pekerjaan beton, lantai, atap, plafond, instalasi listrik hingga tahap finishing.
“Kita perlu bangun mushola untuk warga kampung mualaf. Kita perlu bantu. Mereka kalau mau sholat Jumat jauh sekali. Kalau masih kuat, jalan kaki, kalau nggak kuat? Mari kita bantu!” Ajak Syukur.
Untuk berdonasi, silakan klik tautan berikut.
1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
2. Masukkan nominal donasi
3. Isi data diri
4. Pilih metode pembayaran
5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
6. Dapatkan laporan via email
Pewarta: Wahyu Nurhadi
Editor: Syakir NF