Jakarta, NU Online
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, para perajin bedug di Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai ramai pesanan dari warga di Jakarta dan sekitarnya. <>
Seorang perajin bedug, Fikri (49) yang berjualan di kawasan Kebon Kacang mengatakan penjualan semakin ramai pada pekan terakhir Ramadhan.
"Setiap hari setidaknya bisa laku lima bedug. Menjelang akhir Ramadhan bisa lebih banyak lagi yang laku. Kira-kira dalam satu bulan bisa laku 100 bedug," katanya saat ditemui di tempatnya berjualan, Jalan Kebon Kacang III, Jakarta Pusat.
Pria yang di luar Bulan Ramadhan bekerja sebagai tukang ojek ini mengatakan satu bedug yang terbuat dari kaleng berdiameter 60 centimeter dijual Rp400 ribu hingga Rp500 ribu, sedangkan bedug berdiameter 30 centimeter dihargai Rp150 ribu.
Mona (40), penjual bedug lain di Jalan Mas Mansyur, juga mengatakan hanya berjualan bedug saat Ramadhan. Sehari-hari, dia biasa berjualan kambing di Pasar Inpres Tanah Abang.
"Saya mulai berjualan bedug seminggu setelah awal puasa. Kalau sedang ramai, sehari bisa laku 10 bedug," kata laki-laki itu.
Selain menjual bedug kaleng, Mona juga menjual bedug kayu dengan kulit sapi. Bedug kayu dengan kulit sapi berukuran besar dia jual Rp2,5 juta, sedangkan yang kecil Rp750 ribu.
Selain di Tanah Abang, penjual bedug musiman saat Ramadhan juga bisa ditemui di Jalan Kayu Manis, Jakarta Timur. Pada jalan di tepi rel kereta api itu terdapat empat pedagang bedug.
Devi Muchtar (29), salah satu penjual kambing dan bedug di Kayu Manis, mengatakan bahan baku kulit kambing dan sapi diperoleh dari usaha penjualan dan pemotongan sapi yang ada di situ.
"Ada dua pedagang yang berjualan kambing dan sapi di sini. Jadi bahan baku kulit kami tidak kesulitan," katanya.
Harga bedug kaleng dengan kulit kambing di Kayu Manis ditawarkan Rp500 ribu untuk ukuran besar, Rp400 ribu (sedang) dan Rp75 ribu hingga Rp110 ribu (kecil). Ada juga bedug berbahan kayu jati dan kulit sapi yang ditawarkan Rp12 juta dan Rp8 juta.
Redaktur: Mukafi Niam
Sumber : Antara