Beredar Isu Pasien Dicovidkan, Ini Penjelasan Satgas NU Kota Bekasi
Sabtu, 3 Juli 2021 | 02:00 WIB
Ilustrasi: Kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat saat ini disebabkan karena informasi yang kurang tepat atau komunikasi yang kurang dipahami saat mendapatkan penjelasan dari tenaga kesehatan.
Bekasi, NU Online
Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman membantah isu mengenai banyak rumah sakit yang men-Covid-kan pasien di masa pandemi. Menurutnya, istilah di Covidkan itu tidak ada, sepanjang pasien divonis Covid-19 pasti ada hasil pemeriksaan yang jelas.
Wildan juga mengungkapkan bahwa kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat saat ini disebabkan karena informasi yang kurang tepat atau komunikasi yang kurang dipahami saat mendapatkan penjelasan dari tenaga kesehatan.
"Dokter dan perawat di rumah sakit tidak akan menetapkan diagnosa seseorang yang terpapar Covid-19 kalau tidak ada bukti, baik dari pemeriksaan fisik, tanda, gejala, penunjang laboratorium maupun radiologi (ilmu kedokteran untuk memindai tubuh bagian dalam guna mendeteksi dan mengobati penyakit)," terang Wildan kepada NU Online, Jumat (2/7) malam.
Terkait isu rumah sakit menolak pasien Covid, pihaknya juga meminta masyarakat agar melihat sendiri kondisi pasien Covid di setiap rumah sakit.
"Soal tempat tidur penuh seolah-olah rumah sakit menolak pasien sehingga membuat masyarakat tidak percaya silakan bisa melihat sendiri atau cek ke ruang-ruang rumah sakit di mana hampir semua ruangan dipenuhi pasien Covid-19," ajaknya.
Kemudian soal informasi jenazah yang dicovidkan dan pihak keluarga dikasih uang itu juga tidak benar, "Logika apa yang dipakai jika semua itu terjadi?" tanya Wildan.
Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kota Bekasi itu mengimbau agar masyarakat tidak membesar-besarkan lagi isu tersebut dan mengajak semua elemen masyarakat untuk saling menguatkan satu sama lain.
Kesuksesan bangsa Indonesia dalam menghadapi pandemi ini menurutnya dengan kerja kolektif kedisiplinan protokol kesehatan. Tidak akan cukup 1 juta tempat tidur pasien setiap rumah sakit kalau masyarakatnya belum sadar untuk disiplin prokes.
Ia juga berharap pemerintah tegas dalam menegakkan prokes tanpa pandang bulu. "Jangan sampai kita yang di rumah sakit kelelahan menangani pasien Covid-19 sementara masyarakat banyak yang masih abai dan tidak peduli dengan prokes," ujarnya.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan