Sigi, NU Online
Guna meningkatkan khasanah pengetahuan mengenai dukungan psikososial, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bekerjasama dengan Kemendibud dan Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia (KPBI) menggelar Pelatihan Fasilitator Dukungan Psikososial bagi Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, tanggal 11-13 Desember yang diikuti 80 peserta dari 15 Sekolah Menengah Atas Kabupaten Sigi, berlokasi di Gedung MTs Al-Khairat Palu.
Dalam sambutannya, Wakil Kepala MTs Al-Khirat, Jahri Toalu merasa bangga dan sangat berterimakasih kepada LPBI NU yang memberi kepercayaan untuk menjadi tuan tamu dalam kegiatan. "Kepada LPBI NU, atas kepercayaannya untuk jadi tuan rumah. Semoga acara hari ini bermanfaat dan berkah," tuturnya.
Ucapan terima kasih dan bangga juga disampaikan Asrul Ahmad, kepala Bidang Guru dan Lembaga Kependidikan. “Saya sangat mengapresiasi LPBI NU untuk menjadi mitra di bidang psikososial teman-teman, yang diharapkan bisa menjadi contoh dan memberi manfaat kepada satuan dibawahnya," kata Asrul.
Lebih lanjut Asrul mengatakan, Dinas sangat mendukung kegiatan psikososial. Harapannya, ilmu ini bisa di bagi ke teman-teman, minimal untuk diri kita. Karena ketidaksiapan kita, bencana terasa sangat berat.
Asrul juga memotivasi peserta pelatihan agar bangkit untuk lebih baik. “Kita sudah bangkit diproses pendidikan kita, Jangan sesali apa yang kemarin kita alami, mari pelan-pelan bangkit untuk lebih baik. Sebenarnya guru harus lebih tenang dari murid. Jangan sampai guru yang lebih panik dari murid dalam menghadapi bencana,” pungkasnya.
Yayah Ruchyati, sekretaris LPBI NU dalam sambutannya menjelaskan bahwa Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia (KPBI) Lahir tahun 2006 yang merupakan gabungan dari lembaga sosial penanggulangan bencana dari berbagai lembaga di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah LPBI NU. LPBI NU sendiri singkatan dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim, di bawah naungan Nahdlatul Ulama.
“Satu-satunya lembaga di indonesia yang sudah mengawinkan perubahan iklim dan penanggulangan bencana sejauh ini baru LPBI NU,” ungkap Yaya dalam sambutannya.
Dalam sambutannya, Yayah juga menyampaikan banyak terimakasih kepada MTs Al-Khairaat Pusat sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan pelatihan ini.
Akibat gempa, banyak fasilitas pendidikan rusak. Hal ini sangat mengganggu proses pembelajaran. "Untuk membantu pemulihan guru guru yang terdampak, kegiatan diharapkan mampu mengembalikan psikososial guru sehingga menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana," kata Eneng Siti Saadah, mewakili Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus.
Siti Saadah berharap, para peserta memiliki konsep yang sama untuk memberikan Bimbingan Teknis Dukungan Psikososial di kemudian hari. Juga bisa menghasilkan silabus untuk di terapkan di Bimtek Dukungan Psikososial nantinya. (Masrukhin/Kendi Setiawan)