Pringsewu, NU Online
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un... inilah kalimat pertama yang dituliskan oleh Yaqut Cholil Qoumas yang akrab di panggil Gus Tutut mengawali curhatnya di akun media sosial setelah terpilih menjadi Ketua Gerakan Pemuda Ansor periode 2015 - 2010.
<>
Gus Tutut menyampaikan bahwa Ia tidak pernah mengharapkan mendapat amanah memimpin organisasi yang beranggotakan jutaan pemuda dengan kompleksitas masalah yang rumit dengan pertanggungjawaban dunia akhirat.
"Kelak, mau tak mau, suka tak suka, kepada para pendiri GP Ansor, mbah Wahab Chasbullah utamanya, saya harus mempertanggungjawabkannya. Dan tentu yang terberat adalah perhitungan kepada Allah SWT," katanya, Selasa (1/12).
Gus Tutut yang pernah menjadi ketua cabang partai selama 14 tahun di Rembang, anggota DPRD, wakil bupati dan sekarang anggota DPR RI mengungkapkan, memimpin GP Ansor ia rasakan lebih berat dari pada jabatan-jabatan yang pernah dipikul selama ini.
Menurutnya, hal ini dikarenakan wajah jam’iyah Nahdlatul Ulama ke depan akan terkait erat bagaimana rupa Ansor hari ini. "Ansor adalah masa depan NU, sekaligus NU masa depan," jelasnya.
Oleh karena itu, amanat yang harus ia emban sekarang ini tidak perlu diselamati apalagi disambut dengan suka cita. Sebaliknya ia berharap nasihat, saran dan kritik agar amanah yang diemban bisa di tunaikan dengan baik selama 5 tahun ke depan. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)