Nasional

Dampak ketika Anak Keacanduan Judi Online

Selasa, 6 Agustus 2024 | 13:00 WIB

Dampak ketika Anak Keacanduan Judi Online

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Judi online (judol) tidak hanya dilakukan orang dewasa tetapi merambah hingga ke anak di bawah 10 tahun, bahkan mencapai 80.000 anak terpapar judol. Psikolog Klinis Anak, Niken Woro Niken Woro Indriastuti, menyampaikan dampak psikologis anak yang terjerat judi online akan berpengaruh pada perilaku. 


“Pada umumnya memiliki masalah dalam perilaku, sosial, dan emosi. Anak akan cenderung menampilkan perilaku mencuri atau berbohong ketika sudah kecanduan judi online,” jelas Niken kepada NU Online, Ahad lalu di Jakarta. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Niken juga menyampaikan penyebab anak terjerat judi online adalah rasa penasaran anak dalam mengeksplor, namun tidak mendapatkan pendampingan orang tua. 


“Pada awalnya anak melakukan perjudian online disebabkan karena rasa penasaran. Rasa penasaran merupakan hal yang perlu dimiliki oleh anak untuk mengeksplor dunia. Anak-anak pada dasarnya masih membutuhkan pendampingan dari orang tua untuk dapat memahami dunia mereka, mengetahui batasan dalam pertemanan, dan mengevaluasi sikap serta perilaku yang mereka tampilkan,” ujarnya


Niken menjelaskan lebih lanjut, apabila anak kurang atau tidak ada pendampingan dari orang tua dan keluarga, maka akan membuat anak-anak menjadi mencoba hal-hal yang tidak sesuai dengan value dan norma lingkungan, seperti judi online yang saat ini gadget dan media sosial sedang marak-maraknya. 


Tidak hanya itu dalam kesempatan ini Niken juga memberikan cara pencegahan agar anak-anak tidak terjerat judi online. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD


“Caranya adalah dengan orang tua serta keluarga menemani aktivitas anak, membatasi anak bermain gadget, mengajak anak berdiskusi perihal dunia maya, dan memberikan pemahaman tentang aktivitas online yakni salah satunya tentang judi online ini,” paparnya. 


Menurutnya orang tua juga dapat menggunakan family link (aplikasi kontrol orang tua untuk membantu menjaga keluarga Anda lebih aman saat online) serta perlunya ketegasan orang tua dalam memberikan batasan. 


“Orang tua juga dapat menggunakan family link untuk mengetahui aktivitas anak dalam menggunakan gadgetnya. Selain itu juga, orang tua perlu memiliki ketegasan dalam memberikan batasan waktu penggunaan gadget bagi anak,” jelasnya. 


Ia juga menjelaskan jika anak-anak sudah terjerat judi online sebaiknya orang tua mengajak diskusi pada anak dan mendengarkan mengapa anak melakukan judi online, namun jika sudah dalam tahap kecanduan Ia menegaskan untuk membawa anak ke psikolog.


“Ada baiknya orang tua mengajaknya berbicara dengan intonasi suara netral, dengarkan terlebih dahulu sebab anak melakukan hal tersebut, dan berikan penjelasan bahayanya. Sampaikan juga bahwa cara mencari uang bukan melalui  judi namun dengan bekerja. Kalau memang ternyata sudah sampai ke tahapan kecanduan, ada baiknya membawa ke psikolog anak,” pungkasnya.