Deretan Tokoh NU sebagai Bacawapres 2024 Menurut Beberapa Lembaga Survei
Sabtu, 1 Juli 2023 | 08:30 WIB
Jakarta, NU Online
Pemilihan Umum (Pemilu) akan dilangsungkan pada 14 Februari 2024. Pada Pemilu tersebut, masyarakat akan memilih anggota legislatif sekaligus presiden dan wakil presiden untuk masa jabatan hingga 2029. Namun sebelum itu, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) akan terlebih dulu melakukan pendaftaran pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Saat ini, setidaknya sudah ada tiga bakal capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Rasyid Baswedan. Meski sudah dideklarasi dan digadang-gadang menjadi capres 2024, tetapi mereka masih 'jomblo' alias belum punya pasangan bakal cawapres.
Para elite politik saat ini masih terus mencari formula untuk memasangkan bakal capresnya dengan bakal cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi. Selain itu, tokoh-tokoh yang dilirik untuk menjadi bakal cawapres pun diharapkan bisa mendulang suara.
Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi masyarakat terbesar di Indonesia, bahkan dunia, tak pernah ditinggalkan dalam setiap kontestasi politik. Perkumpulan ini memiliki jutaan suara hingga pelosok-pelosok desa. Tak heran jika NU disebut sebagai faktor penentu untuk mendulang suara.
Alvara Research Center dalam risetnya menemukan bahwa terdapat 88,4 persen dari jumlah Muslim di Indonesia merasa dekat dengan NU. Kedekatan Muslim Indonesia terhadap NU itu dikategorikan melalui berbagai aktivitas kultural seperti tahlilan, maulid Nabi, qunut subuh, ziarah makam ulama, dan jumlah rakaat shalat tarawih.
Hasil riset menunjukkan, mayoritas Muslim melaksanakan ritual keagamaan yang sifatnya kultural. Mereka yang melaksanakan tahlilan sebanyak 87 persen, maulid Nabi (94 persen), qunut subuh (78 persen), ziarah ke makam ulama (59 persen), dan tarawih 11 rakaat (49 persen).
Sementara berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) atau MABDA bertajuk The Muslim 500 edisi 2022, sebagaimana dilansir Katadata, saat ini terdapat 231,06 juta penduduk Indonesia yang beragama Islam. Jumlah itu setara dengan 86,7 persen dari total penduduk Indonesia.
Karena jumlah warganya yang berjumlah sangat banyak itu, maka tak heran apabila tokoh-tokoh NU dilirik untuk menjadi pendamping bakal capres agar bisa memenangkan Pemilu 2024 mendatang.
Berikut kami sajikan nama-nama tokoh NU yang memiliki elektabilitas tinggi untuk menjadi bakal cawapres dalam berbagai survei.
1. SMRC
Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis hasil survei 'Kekuatan Elektoral Nahdlatul Ulama' pada 16 Februari 2023. Survei ini dipaparkan melalui program 'Bedah Politik bersama Saiful Mujani' di Kanal Youtube SMRC TV. Survei dikeluarkan dalam rangka 1 Abad NU.
Survei SMRC tersebut dilakukan untuk mengukur tingkat elektabilitas beberapa tokoh NU. Beberapa di antaranya adalah Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, dan Khofifah Indar Parawansa.
Pada rentang waktu Desember 2021 hingga Desember 2022, suara dukungan pada Muhaimin bergerak dari 13,7 persen menjadi 18,2 persen.
Sementara suara Mahfud fluktuatif. Sempat di angka 14,5 persen pada Desember 2021, lalu mencapai 22,1 persen di November 2022, dan menjadi 18 persen di Desember 2022. Lalu suara dukungan untuk Khofifah pada Desember 2021 sebesar 18,9 persen dan menjadi 15,4 persen pada Desember 2022.
SMRC juga memasukkan nama tokoh NU yang dianggap kharismatik dan berpengaruh. Tokoh tersebut adalah KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staquf. Nama-nama tokoh NU yang kharismatik dan berpengaruh ini kerap menjadi pertimbangan partai politik untuk menggandeng NU.
2. Charta Politika Indonesia
Charta Politika Indonesia merilis survei nasional sebagai catatan akhir tahun yang bertajuk Tren Persepsi Publik dan Proyeksi Politik Menuju 2024. Survei ini dilakukan pada 8-16 Desember 2022.
Dalam survei ini, Charta Politika Indonesia juga mengukur tingkat elektabilitas, yakni keterkenalan dan kesukaan warga terhadap para tokoh nasional. Terdapat 21 tokoh yang dihimpun, tiga di antaranya adalah kader dan tokoh NU.
Erick Thohir sebagai kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU menduduki urutan ke-9 dengan tingkat keterkenalan 68 persen dan kesukaan 92 persen.
Kemudian ada nama Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU di urutan ke-12 dengan tingkat keterkenalan 55 persen dan kesukaan 93 persen.
Selanjutnya ada Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, di urutan ke-14 dengan tingkat keterkenalan 52 persen dan kesukaan 88 persen.
Lalu ada nama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di urutan ke-20 dengan tingkat keterkenalan 22 persen dan kesukaan 89 persen.
Di dalam survei elektabilitas wakil presiden yang dilakukan Charta Politika, terdapat 18 tokoh nasional yang 4 di antaranya adalah nama-nama tokoh NU yang sudah disebutkan di atas.
Di antara nama-nama tokoh NU di dalam survei elektabilitas wakil presiden ini, Erick Thohir berada di posisi teratas dengan 8,4 persen. Kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa (6,1 persen), Muhaimin Iskandar (4,4 persen), dan KH Yahya Cholil Staquf (0,1 persen).
Baca Juga
Tak Perlu Berlebihan Dukung Capres
3. LSI
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei yang bertajuk 'Peta Elektoral Pilpres dan Antisipasi Putaran Kedua' melalui Kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia pada 3 Mei 2023 dan dilakukan pada 12-17 April 2023.
Salah satu temuan LSI adalah soal pemilihan calon wakil presiden 2024. Di antara banyak tokoh yang menjadi pilihan, terdapat beberapa nama kader NU yang kembali masuk ke dalam daftar cawapres.
Erick Thohir, misalnya, menduduki peringkat ke-4 dengan mendapatkan 10,5 persen. Kemudian di peringkat ke-5 ada Khofifah Indar Parawansa dengan 6,8 persen.
Lalu ada Mahfud MD di peringkat ke-7 dengan raihan 4,5 persen. Terakhir di peringkat ke-11 ada nama Muhaimin Iskandar dengan meraih 0,7 persen.
4. Litbang Kompas
Nama kader NU juga masuk dalam survei terbaru Litbang Kompas yang digelar dengan melakukan wawancara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023. Survei ini memiliki responden sebanyak 1200 yang dipilih secara acak dan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Dalam survei Litbang Kompas ini, terdapat 8 tokoh bakal cawapres. Hanya satu di antara tokoh itu yang merupakan kader NU, yakni Erick Thohir.
Nama Menteri BUMN itu menduduki peringkat ke-5 dengan elektabilitas 4,5 persen. Dalam catatan Litbang Kompas, elektabilitas Erick Thohir mengalami peningkatan karena ia menjabat Ketua Umum PSSI. Kenaikan itu sebesar 3,1 persen dari survei yang dilakukan pada Januari 2023.
Erick Thohir saat ini juga masih konsisten menunjukkan tren positif untuk keterpilihan sebagai bakal cawapres. Angka keterpilihan Erick dalam survei terbaru ini bahkan kembali mengalami peningkatan menyentuh 4,5 persen.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad