Di Depan Kapolri, Gus Muwafiq Ingatkan Pentingnya Sifat Jujur dan Amanah
Rabu, 19 Oktober 2022 | 12:30 WIB
Jakarta, NU Online
Penceramah kondang asal Yogyakarta KH Ahmad Muwafiq berceramah di depan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah jajarannya. Ia mengungkap bahwa Nabi dan Rasul dari awal sampai Nabi Muhammad, mengingatkan bahwa setiap manusia akan meninggalkan dunia dan kembali pulang.
“Maka Rasulullah pun sama, ketika ngingetin kita ini mau pulang, jujurlah dalam hidup, karena kita ini mau pulang. Amanahlah dalam hidup, karena kita ini mau pulang,” ungkapnya, dalam Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad saw 1444 H/ 2022 M oleh Polri di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/10).
Pria yang akrab disapa Gus Muwafiq ini menjelaskan bahwa Rasulullah saw selalu jujur dalam perangainya. Kejujuran itu, sambungnya, bekal berangkat (menuju akhirat).
“Karena jujur itu semua manusia bisa terima. Amanah juga sifat yang semua manusia bisa terima. Tabligh, kewajiban yang harus disampaikan. Persoalan dipakai atau tidak, ya urusan tanggung saja nanti. Cerdas, untuk apa? Karena manusia ini memang rumit,” paparnya.
Ia lalu menjelaskan betapa Nabi Muhammad saw harus menyampaikan ajaran yang sulit dipahami kultur masyarakat Arab waktu itu. Tapi dengan bekal setidaknya keempat sifat utama itu, menurut Gus Muwafiq, Rasulullah berhasil.
Selain itu, Rasulullah membangun sistem komunal, yaitu sistem hidup bersama. Sistem hidup bareng: berbagi rumah, berbagi waktu, berbagi tempat setiap hari bersama sahabat.
Baca Juga
Gus Muwafiq, Orator NU 'Zaman Now'
“Jadi Rasulullah tidak (sekadar) mengajarkan, tapi hidup bareng memberikan teladan,” ungkapnya,” sambil mengutip Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21.
Pola hidup komunal ala Rasulullah inilah, menurut Gus Muwafiq, yang kemudian diadopsi oleh auliya’ dan ulama Nusantara, hingga mengantarkan Indonesia menjadi kekuatan terbesar di dunia. Orang shalat dan haji terbanyak dari Indonesia. Bahkan antrean hajinya sampai 50 tahun. Orang hafal Al-Qur’an juga paling banyak juga dari Indonesia.
Gus Muwafiq juga mendoakan agar Kapolri dan jajarannya diberi kekuatan besar menghadapi situasi seperti saat ini. “Saya sampai enggak membayangkan kalau saya polisi, pasti enggak berani keluar saya hari ini. (Dicitrakan) Ndak ada benarnya. Tapi Pak Kapolri hebat. Sekali-sekalinya Kapolri bersih-bersih, hebat beliau,” katanya, mengapresiasi.
“Luar biasa susahnya hari ini, bersih-bersih. Bertubi-tubi (diterpa masalah). Makanya saya itu setiap malam sama anak-anak, ayo, walau satu-dua Fatihah, kirim untuk institusi Polri kita, agar kuat menghadapi situasi seperti itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisan Republik Indonesia (Polri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya berharap agar sifat-sifat utama Nabi Muhammad saw menjadi teladan jajarannya dalam melaksanakan tugas pokok maupun kehidupan sehari-hari.
“Shiddiq atau jujur; amanah, dapat dipercaya; tabligh, menyampaikan wahyu kebenaran; fathanah dan bijaknasa dalam situasi seperti ini, tentunya harus melekat di dalam keseharian rekan-rekan. Dan ini yang akan membuat rekan-rekan aman, selamat, dalam menghadapi situasi yang saat ini sedang sangat sulit,” pesan Sigit.
“Sehingga seluruh anggota betul-betul melaksanakan tugas pokok rekan-rekan sebagai pelindung, pengayom, pelayan dan juga penegak hukum, imbuhnya.
Kapolri meyakini pihaknya tidak bisa bekerja sendiri menghadapi problematika yang ada di tengah masyarakat. Untuk itu, ia menekankan perlunya sinergitas dari semua elemen masyarakat yang ada.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu dukungan, perlu support, perlu doa dari seluruh tokoh agama dan tokoh ulama. Perlu dukungan dan sinergitas dari rekan-rekan TNI, teman-teman OKP dan elemen masyarakat,” harapnya di depan ribuan jajaran polri dan tamu undangan yang hadir, baik secara luring maupun daring.
Hadir dalam acara bertajuk ‘Dengan Aktualisasi Keteladanan Akhlak dan Kepemimpinan Nabi Besar Muhammad saw Kita Wujudkan Polri yang Presisi,’ ini beberapa ulama dan tokoh masyarakat, serta pejabat teras TNI dan Polri. Ribuan orang hadir dalam acara ini secara luring maupun daring.
Kontributor: Ahmad Naufa
Editor: Syamsul Arifin