Di Maluku Tengah Tim Kirab Satu Negeri Serahkan Bantuan Buku Bacaan untuk Sekolah-sekolah
Kamis, 27 September 2018 | 18:30 WIB
Maluku Tengah, NU Online
Sebelum bertolak dari Kota Masohi ke Ambon, Tim Kirab Satu Negeri GP Ansor mengunjungi beberapa sekolah, untuk menyerahkan bantuan buku bacaan. Hal itu dilakukan setelah sebelumnya tim Kirab menggelar pengobatan gratis kepada masyarakat di Dusun Rohua, Desa Sepa, Kabupaten Maluku Tengah, pada Rabu (26/9) kemarin,
Beberapa sekolah yang dikunjungi antara lain SMA Negeri 2 Masohi, MAN 2 Seram, MTs Negeri Maluku Tengah. Rombongan dipimpin Noval Al Bram, pengurus pusat GP Ansor.
Di SMA Negeri 2 Masohi, bantuan buku bacaan diterima Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Masohi Erji Priyono. Di MAN 2 Seram, bantuan buku diterima oleh Harman Muhammad Ali. Sementara di MTs Negeri 2 Maluku Tengah, bantuan beberapa buah buku bacaan diterima oleh Nurunsu Kakiku.
"Ini kegiatan positif. Selain memupuk kecintaan kepada Tanah Air, Kirab Satu Negeri juga peduli dengan dunia pendidikan. Bantuan buku ini sangat berharga, penting bagi siswa untuk menambah ilmu dan wawasan," ungkap Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Masohi Erji Priyono, Kamis (27/9).
Dalam kunjungan itu, tim Kirab Satu Negeri disambut dengan baik. Mereka menilai upaya yang dilakukan tim Kirab Satu Negeri sebagai sebuah langkah positif. Bahkan mereka berharap kegiatan ini terus dilakukan di masa depan.
"Sambutan hangat kami diterima dari masyarakat. Ini bukti bahwa masyarakat begitu mencintai negeri ini. Dan, kegiatan Kirab Satu Negeri ini upaya untuk makin memupuk kecintaan kepada NKRI. Di sela kirab, kami juga membuat beberapa kegiatan, salah satunya menyerahkan bantuan buku bacaan untuk siswa. Siswa adalah masa depan bangsa. Semoga bantuan buku ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa," kata Noval Al Bram, pengurus pusat GP Ansor.
Selain itu, menurut Noval, Kirab Satu Negeri seperti disampaikan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholis Qoumas, sebagai ikhtiar agar Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 tetap kokoh menjadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita.
"Selain itu, kita ingin agama menjadi rahmah, sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang kita. Bukan sebagai dipakai untuk alat konflik. Kita ingin Indonesia yang majemuk, namun hidup rukun dan damai ini menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia," ujarnya.
Selanjutnya, Tim Kirab Satu Negeri akan meneruskan perjalanan menuju Ambon. Kirab Satu Negeri ini digelar mulai tanggal 16 September dan akan berakhir pada tanggal 26 Oktober mendatang di Yogyakarta. Acara puncak akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Sebelum acara puncak juga akan digelar kegiatan Global Unity Forum II yang akan dihadiri tokoh-tokoh agama dan perdamaian internasional. (Ahmad Rozali)