Nasional

Erick Thohir: Puncak Harlah 1 Abad NU Digelar di Gelora Bung Karno

Kamis, 11 Agustus 2022 | 12:30 WIB

Erick Thohir: Puncak Harlah 1 Abad NU Digelar di Gelora Bung Karno

Ketua Panitia Pengarah Harlah Satu Abad NU H Erick Tohir saat menyampaikan sambutan pada peluncuran Seri Halaqah Fiqih Peradaban di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, Kamis (11/8/2022). (Foto: NU Online/Syifa Arrahmah)

Yogyakarta, NU Online 

Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah Satu Abad NU Erick Thohir mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama dan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.


"NU dan Indonesia tidak dapat dipisahkan," kata Erick Thohir dalam sambutannya di acara Kick Off Halaqah Fiqih Peradaban, di Madrasah Aliyah Ali Maksum, Krapyak, Kamis (11/8/22).


Hal itu, ia sampaikan seiring dengan perhelatan hari lahir (Harlah) 100 tahun NU yang rencananya akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno. 


Untuk itu, ia memohon doa restu dan mengajak seluruh keluarga besar pesantren untuk bersama merawat keharmonisan anta umat, mengikat kembali simpul-simpul silaturahim demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia.


"Saya memohon doa dan dukungan, saran dan nasihat dari para kiai dan ibu nyai yang hadir di sini, untuk memastikan acara berjalan dengan baik," pintanya.


Kemudian, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menyebutkan sejumlah program utama yang akan dilaksanakan menyambut satu abad NU.


Kesembilan program itu mencakup NU Tech, pembentukan NU Women, Festival Tradisi Islam Nusantara, Anugerah Tokoh NU, Pekan Olahraga NU, Religion of Twenty (R-20), peluncuran Gerakan Kemandirian NU, Muktamar Fiqih Peradaban, dan Resepsi Satu Abad NU.


"Akan ada sembilan program utama dalam rangkaian peringatan satu abad NU. Salah satunya NU Women," katanya.


NU Women ini menurutnya tidak terlepas dari peran para nyai pengasuh pondok pesantren se-Indonesia yang selama ini sukses membimbing para santrinya. Bahkan dalam beberapa tahun belakang, peran nyai pesantren banyak berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 di pondok-pondoknya.


"Jadi, memang para bu nyai ini mempunyai peran penting dalam pondasi pendidikan pesantren bahkan kesejahteraan para santrinya di masa depan," terang Erick.


"Karenanya, NU Women ini menjadi salah satu bagian dari sembilan program utama satu abad NU," sambungnya.


Dalam NU Tech, lanjut Erick, Telkom dan Telkomsel akan menggelar lokakarya untuk kiai dan santri NU, guna mendorong potensi digital dan menghasilkan inovasi untuk kemaslahatan umat.


"Digitalisasi saat ini sangat penting untuk peningkatan kualitas SDM di pesantren-pesantren," terangnya.


Sementara itu, peluncuran Gerakan Kemandirian NU akan menghadirkan inovasi ekonomi keumatan dan environmental sustainibility (ketahanan lingkungan) melalui program NU Mart, Santripreneur yang terdiri atas Pesantren Based Vocational Education dan Wirausaha Muda Santri; serta Digitalisasi LAZISNU.


"Ini sudah dibuktikan dalam beberapa kerja sama antara NU dengan BUMN. Dan ini penting untuk memperkuat ketahanan masyarakat Indonesia," jelas dia.


Pewarta: Syifa Arrahmah 
Editor: Syakir NF