Jakarta, NU Online
Bagi warga Nahdlatul Ulama (NU), kopi seolah-olah menjadi hidangan wajib tersedia di setiap pertemuan. Ditemani dengan camilan kecil lainnya, menikmati kopi terasa kian menghidupi suasana perjamuan.
Membahas tentang kopi, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Bidang Kesehatan periode 2015-2021 dr Syahrizal Syarif membeberkan fakta menarik seputar kesehatan yang ada dalam kopi. Sedikitnya terdapat empat manfaat kopi bagi kesehatan menurut dr Syahrizal.
“Dari sisi kesehatan, kopi memberikan manfaat besar sekali dan manfaatnya tidak berkurang meskipun kopinya kita campur gula atau kental manis,” ungkap dr Syahrizal dalam tayangan di YouTube NU Online, Jumat Sabtu (14/1/2022).
Berdasarkan banyak riset tentang kopi dan kesehatan ia menyebutkan, pertama, peminum kopi pada umumnya memiliki usia lebih panjang daripada bukan peminum kopi.
Kedua, sambungnya, peminum kopi memiliki risiko lebih rendah untuk terkena serangan jantung. Hal ini lantaran kandungan kafein di dalamnya yang merupakan salah satu stimulan.
“Memicu tekanan darah, jantung juga degupannya akan meningkat. Itu akan membuat plak awal atau pembentukan lemak di dinding pembuluh darah dapat tercegah,” terang Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) itu.
Ketiga, kopi dapat mencegah terjadinya penyakit liver. “Orang kalau sakit liver, apalagi dari virus hepatitis, dampaknya itu dia akan mengkerut. Namanya sirosis,” ujarnya.
Ia menyebut, saat ini belum ditemukan satu obat pun yang bisa mencegah terjadinya sirosis kecuali kopi. “Jadi sekarang tidak ada keraguan bahwa kopi itu bagus sekali untuk fungsi hati. Dia akan memperbaiki dan mencegah agar hati itu tidak mengkerut,” tegasnya.
Keempat, meningkatkan fungsi kerja otak. Ia menerangkan, kopi dapat melancarkan aliran darah ke otak. Hal ini dapat mencegah seseorang dari potensi terserang demensia hingga alzheimer.
Kendati demikian, ia menyebut bahwa manfaat dari kopi akan kian menurun 15 hari pasca penggerusan. Oleh karena itu, ia menyarankan kepada penikmat kopi untuk dapat meminum seduhan kopi menggunakan biji kopi yang belum lama digerus.
“Kita harus paham bahwa kopi kalau sudah digerus akan teroksidasi. Dan itu manfaatnya hanya 15 hari. Jadi,kualitas kopi menurun setelah lebih dari 15 hari kalau sudah dalam bentuk bubuk,” ungkapnya.
Sementara Mustasyar Pengurus Besar NU (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyebut, kopi dapat membangkitkan semangat seseorang, mengaktifkan syaraf, menambah kecerdasan, serta menambah kepekaan.
"Ketika orang itu sudah letih, sudah lelah, baik lelah fisik, lelah berfikir ketika minum kopi akan kembali menjadi fresh dan segar kembali," ujar Kiai Said.
Pengasuh Pengasuh Pesantren al-Tsaqafah, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini mengatakan, kopi merupakan minuman sepanjang masa, sejak peradaban Bangsa Arab dimulai kemudian menyebar ke Yunani, Eropa dan Asia Tengah. Dalam Bahasa Arab, biji kopi disebut Al-Bunn, sementara kudapan kopi disebut Al-Kohwah.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin