Jakarta, NU Online
Pada 23-25 Desember 2021 mendatang, Nahdlatul Ulama akan menyelenggarakan perhelatan akbar Muktamar ke-34 NU bertempat di Provinsi Lampung. Diberitakan, jika tidak ada perubahan perhelatan akbar ini akan mengusung tema ‘NU Mandiri, Indonesia Bermartabat’ dengan meluncurkan logo yang selaras.
Ahmad Muhajirin selaku desainer logo tersebut mengungkapkan bahwa inspirasi pembuatan logo didapatkan dari lambang Siger yang merupakan ikon Provinsi Lampung. Simbolisasi status dan identitas masyarakat Lampung juga sangat lekat dengan benda tersebut. Karenanya, selain sebagai tuan rumah muktamar, Siger dipilih menjadi simbol kehormatan.
“Karena khas Lampung itu ada pada Siger. Siger sendiri melambangkan keagungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat,” katanya kepada NU Online, Rabu (3/11/2021).
Sementara, angka 34 yang digubah dengan menggunakan angka Arab menurutnya untuk memudahkan penggabungannya dengan filosofi khas Lampung tersebut.
"Dari segi konsep awal sebenarnya menggabungkan angka 34 dengan filosofi khas Lampung dan yang lainnya itu sangat susah. Namun setelah saya coba dengan menggunakan angka arab, hasilnya lumayan mirip,” terangnya.
Ia menyebutkan, sebelumnya terdapat tiga logo berbeda yang telah dikirimkan kepada panitia muktamar pada rapat persiapan di Gedung PBNU, Senin (1/11/2021), kemarin. Dan yang terpilih adalah logo yang bentuk Sigernya lebih tampak dan jelas.
“Jadi, kemarin, desain logo yang saya kirim ada tiga dalam bentuk berbeda. Dan di rapat kemarin para panitia kebanyakan memilih konsep yang mengarah ke bentuk siger yang lebih jelas,” jelas Muhajirin.
Selain Siger dan simbol angka Arab, dalam logo Muktamar ke-34 NU juga terdapat ornamen warna hijau dan oranye. Ornamen hijau mengingatkan letak kekhasan NU dan paduan warna kuning dengan merah menggambarkan semangat. Bila kedua warna tersebut dipadukan akan menggambarkan gelora semangat yang tetap menyejukkan.
"Karna hijau khasnya NU (sejuk) dan oranye (paduan kuning dan merah) artinya energi atau semangat,” ungkapnya
Sebagai informasi tambahan, mengenai tempat pelaksanaan muktamar, pihak panitia menyampaikan penyelenggaraannya akan dilakukan secara hybrid dan dilaksanakan di tiga tempat yaitu Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung Tengah, UIN Raden Intan Lampung, dan Universitas Malahayati. Pembagian acara tidak terkonsentrasi di satu tempat untuk kepentingan menjaga protokol kesehatan (Prokes).
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF