Nasional

Gara-gara Tuan Guru Bengkel, H Hatifi Sekeluarga Jadi Nahdliyin

Rabu, 22 November 2017 | 06:30 WIB

Mataram, NU Online
Dosen UIN Mataram Tuan Guru Sohimun Faisal menceritakan, dulu ada saudagar asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi warga Nahdliyin setelah mengetahui kebesara Tuan Guru Haji M Shaleh Hambali Bengkel. H Hatifi namanya. Bahkan, Ia mengajak keluarganya untuk masuk Nahdlatul Ulama.

H Hatifi, cerita Tuan Guru Sohimun, ketika itu sedang berdagang ke Surabaya. Teman pedagangnya dari Surabaya memberitahukan kepada H Hatifi bahwa ada ulama besar asal Lombok yang akan hadir dalam acara Nahdlatul Ulama di Kota Pahlawan tersebut.

“H Hatifi ini tidak kenal tentang NU, tidak kenal dengan Tuan Guru Shaleh Bengkel,” kata Tuan Guru Sohimun dalam acara bedah Buku Pemikiran Islam Lokal: TGH M Shaleh Hambali Bengkel di Universitas NU NTB Mataram, Rabu (22/11).

(Baca juga: http://www.nu.or.id/post/read/70398/pemikiran-islam-lokal-tuan-guru-bengkel)

Temen saudagarnya asal Surabaya itu mengajak H Hatifi untuk ikut serta dalam acara NU tersebut. Ketika sudah sampai di tempat acara, Ulama-ulama NU menyambut Tuan Guru Bengkel dengan hangat dan memanggilnya dengan sebutan ulama besar dari Lombok. 

“Ini dia ulama besar yang datang dari Lombok,” kata Rais Syuriah PWNU NTB ini menirukan ulama NU itu.

H Hatifi kaget karena orang-orang menyebut Tuan Guru Bengkel dengan sebutan ulama besar. Di Lombok, Tuan Guru Bengkel dipanggil dengan Datuk Bengkel.

“Tidak pernah terkenal nama ulamanya,” ceritanya.

Lalu kemudian, H Hatifi pulang ke Lombok. Ia memberitahu keluarganya perihal peristiwa yang dialaminya di Surabaya terkait Tuan Guru Bengkel. 

“Sehingga banyak keluarganya yang masuk NU,” tukasnya.

TGH M Shaleh Hambali atau Tuan Guru Bengkel adalah merupakan salah satu perintis kebangkitan pendidikan Islam di Lombok pada awal abad ke-20. Tuan Guru Bengkel merupakan Rais Syuriah pertama PWNU NTB. (Muchlishon Rochmat)


Terkait