Gelar Akminas 2025, Kemenag Dorong Mahasiswa Jadi Pemimpin Inklusif
Rabu, 8 Oktober 2025 | 14:30 WIB
Jajaran Kemenag bersama para peserta Akminas di Kantor Kemenag, Jakarta, pada Rabu (8/10/2025). (Foto: NU Online/Haekal)
Jakarta, NU Online
Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Akminas) 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amin Suyitno mengatakan bahwa melalui program ini, Kemenag mendorong ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi keagamaan untuk tumbuh sebagai pemimpin masa depan yang inklusif dan menjunjung karakter kebangsaan.
Amin Suyitno menyampaikan bahwa Akminas menghadirkan mahasiswa dari beragam institusi keagamaan, lintas iman, serta dari kampus negeri maupun swasta. Ia menekankan bahwa kegiatan ini digelar tanpa mendiskriminasi latar belakang peserta.
“Pesertanya dari berbagai kampus, baik Islam maupun non‑Islam, negeri maupun swasta. Mereka datang bersama dan saling bergandengan tangan sebagai bagian penting dari bangsa yang majemuk,” katanya.
Ia menjelaskan, Akminas adalah wadah pembentukan calon pemimpin muda yang memahami nilai kebangsaan, keberagaman, dan toleransi. Selama sekitar satu minggu, para peserta akan mengikuti pelatihan intensif dan diskusi, setelah sebelumnya melalui sesi daring lewat Zoom.
“Mereka sudah digembleng secara daring, kini dipertemukan secara langsung agar bisa berkolaborasi. Bahkan kamar tempat mereka menginap pun akan diatur agar lintas latar belakang, supaya mereka belajar hidup bersama dalam perbedaan,” jelasnya.

Amin Suyitno menjelaskan bahwa peserta Akminas dipilih melalui proses seleksi ketat secara digital, termasuk penulisan artikel dan tes kompetensi. Ia berharap generasi muda ini bisa menjadi pemimpin inklusif, terbuka, dan mampu menjaga harmoni di tengah kemajemukan.
“Mereka ini miniatur Indonesia. Harapannya, mereka bisa menjadi juru bicara generasi muda Indonesia yang menjunjung tinggi semangat inklusifisme dan toleransi,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa Akminas adalah kelanjutan dari program sebelumnya dikenal sebagai Diklatpimnas. Meski namanya berubah, esensi dan tujuannya tetap sama yaitu membentuk calon pemimpin yang berkarakter, berintegritas, dan responsif terhadap tantangan zaman.
“Materinya mencakup keberagaman, keindonesiaan, kepemimpinan, kewirausahaan, hingga pengembangan talenta digital,” jelasnya.
Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Sahiron menilai bahwa Akminas berperan penting dalam mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.
“Anak-anak muda ini kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Mereka harus memiliki integritas, keilmuan, dan spiritualitas yang kuat agar bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang unggul dan berdaya saing,” katanya.
Sahiron berharap, Akminas 2025 menjadi ruang dialog lintas iman dan budaya yang memperkuat rasa kebersamaan antarmahasiswa Indonesia.