Jakarta, NU Online
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengucapkan terima kasih kepada relawan Covid-19 dan pemerintah.
Ucapan terima kasih ini terkait usaha keras mereka dalam menangani pandemi Covid-19 selama ini. Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah di Televisi Nahdlatul Ulama, Kamis (8/7).
"Terima kasih kepada semua yang menangani Covid-19, kepada pemerintah, relawan, masyarakat dan siapa saja, termasuk yang support dan mendoakan," katanya.
Gus Baha juga meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk terus menjaga pikiran positif dalam menghadapi pandemi. Dengan kerjasama yang baik antar semuanya maka cobaan ini bisa dilewati dengan baik.
Dengan begitu, cara pandang seseorang terhadap sesuatu akan menentukan bagaimana cara menyikapi musibah yang menimpanya. "Dari barokahnya berfikir positif ini, semoga Allah akan membuka jalan untuk semuanya, agar lebih baik dan bermartabat," imbuh Gus Baha.
Gus Baha lalu menjelaskan, musibah adalah sebuah keniscayaan yang bisa datang kapan saja. Namun, Rasulullah jika ditimpa musibah maka berpikir bahwa cobaan ini belum ada apa-apa dibandingkan dengan rahmat-Nya.
Dengan meniru sikap Rasulullah ini, masyarakat Indonesia diharapkan tidak bertindak ke arah yang memperkeruh suasana dan merusak. Di sinilah pentingnya menjaga rasa kasih sayang dan iba sesama manusia.
"Saya mohon semuanya tidak panik dan lepas kendali. Tambah syukur dan tambah doa. Saya berharap jaga syukur, jaga rasa empati, jaga rasa iba, jaga rasa sayang, dan rasa sosial," pinta Gus Baha.
Alumnus Pesantren Al-Anwar Sarang ini menambahkan, sebagai manusia, seseorang harus ingat bahwa bala' atau cobaan itu menghilangkan sifat takabur. Kembali ke fitrah, bahwa manusia itu lemah.
Meskipun begitu, harus seimbang bahwa dalam pandemi ada rahmat Allah. Manusia bisa menghitung korban Covid-19, tapi tidak bisa menghitung nikmat Allah. Mulai nikmat bernafas, punya keluarga, punya istri dan lingkungan sosial yang baik.
"Allah adalah dzat yang selalu mendatangkan kebaikan dan bisa menolak keburukan. Dalam wiridan yang diajarkan nabi begitu. Dari muamalah syukur kepada Allah ini maka rahmat Allah datang lagi. Kita tidak melihat dari sisi jelek terus," tutup Gus Baha.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Aiz Luthfi