Gus Yahya Ajak Masyarakat Bangun Gerakan Menghidupkan Gus Dur
Kamis, 30 Desember 2021 | 23:45 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat memberikan sambutan pada Haul ke-12 Gus Dur, Kamis (30/12/2021) malam di Ciganjur, Jakarta Selatan. (Foto: tangkapan layar TVNU)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Terpilih KH Yahya Cholil Staquf menghadiri agenda Haul Ke-12 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/12/2021).
Pada kesempatan itu, kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu mengajak masyarakat dan seluruh umat manusia untuk membangun gerakan menghidupkan Gus Dur. Menurut dia, di dalam diri Gus Dur terdapat dua hal sekaligus yakni idealisme dan visi.
“Idealisme Gus Dur adalah idealisme kemanusiaan inklusif, kemanusiaan universal, bahwa kita sebagai manusia harus berpihak kepada seluruh manusia tanpa kecuali, tanpa peduli latar belakang apa pun,” tegas Gus Yahya, yang pernah menjadi ajudan pada masa Presiden Gus Dur pada 1999-2001.
Sementara visi Gus Dur, imbuh dia, adalah bergerak untuk mengupayakan transformasi realitas dan transformasi masyarakat seluas-luasnya. Gerakan itu memiliki tujuan untuk menuju kualitas kehidupan yang lebih baik untuk semua manusia.
“Mungkin kita punya peluang untuk menghadirkan kembali apa yang dulu pernah dihadirkan oleh Gus Dur apabila kita mengupayakannya bersama-sama,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Ia menegaskan, apabila tidak ada satu orang pun yang bisa menggantikan sosok Presiden keempat Republik Indonesia itu, maka perlu disediakan seribu orang untuk bekerja seperti Gus Dur. Namun kalau seribu orang belum cukup untuk menghadirkan Gus Dur, maka Gus Yahya mengajak agar mampu menyediakan sejuta orang agar bekerja laksana Gus Dur.
“Kalau sejuta orang belum cukup, mari kita ajak seluruh umat manusia untuk bersama-sama mengadopsi, mempercayai nilai-nilai yang dulu diperjuangkan oleh Gus Dur, gerakan yang dulu dijihadi oleh Gus Dur, nilai-nilai kemanusiaan universal, dan perjuangan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik, yang lebih mulia bagi peradaban umat manusia seluruhnya. Mari kita bangun gerakan menghidupkan Gus Dur,” tegas Gus Yahya.
Ia mengingatkan bahwa Gus Dur telah kembali ke hadirat Allah sejak 12 tahun lalu. Selama rentang waktu itu, seluruh bangsa Indonesia dan anak-anak kemanusiaan di seluruh dunia, terpaksa untuk meneruskan hidup tanpa kehadiran Gus Dur secara fisik.
“Tapi kita bisa merasakan dan saya tahu, saya bisa merasakan betapa saudara-saudara semua, sampai detik ini, terus menerus merindukan Gus Dur. Kita tahu di luar sana, sekian banyak orang anak-anak bangsa, anak-anak kemanusiaan, tidak henti-hentinya merindukan Gus Dur,” katanya.
Kerinduan itu muncul, menurut Gus Yahya, lantaran semua orang masih merasakan kebutuhan terhadap kehadiran Gus Dur. Ia menegaskan bahwa di tengah berbagai masalah dan sekian banyak kesulitan bangsa yang melingkupi bangsa Indonesia, alangkah sedikit yang tampil dengan kecerdasan untuk menawarkan jalan keeluar seperti Gus Dur.
“Di tengah mendung moral, yang menggelapi dunia di sekitar kita, alangkah sedikit yang hadir di tengah-tengah manusia dengan kejujuran penuh seperti Gus Dur. Di tengah-tengah begitu banyak ketidakpastian masa depan, kekalutan, alangkah sedikit yang mampu tampil dengan gerakan-gerakan profetik seperti Gus Dur,” tegas Gus Yahya.
“Rasanya, tidak ada lagi hari ini seorang manusia yang bisa berperan menggantikan Gus Dur. Tetapi saudara-saudara sekalian, kita semua mengenal Gus Dur, kita menghabiskan masa belajar kita untuk belajar tentang Gus Dur,” pungkasnya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad