Jakarta, NU Online
Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengajak umat Islam dan masyarakat Indonesia untuk menghayati dan mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT atas peringatan Hari Santri 2018.
“Mari kita menghayati dan mensyukuri nikmat Allah subhanahu wata’ala yang sungguh besar artinya bagi kita semua, yaitu keselamatan bangsa dan negra yang kita cintai ini,” kata Gus Yahya, Kamis (18/10) lewat pernyataan dalam sebuah video.
Menurutnya, nikmat dari Allah ini merupakan buah dari perjuangan para santri, yakni umat Islam Indonesia yang tekun dan teguh berjuang untuk membela, mempertahankan dan membangun masa depan bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia yang kita cintai.
Salah seorang anggota Wantimpres ini juga mengemukakan tiga makna pokok santri. Pertama, makna kesarjanaan, yaitu ketekunan dalam menuntut ilmu untuk nantinya membuahkan manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Kedua, makna spiritualitas, yaitu ketekunan dalam menjalani laku batin dengan memohon kepada Allah SWT untuk keselamatan dan kemaslahatn bangsa dan negara.
Ketiga, makna pergerakan, yaitu ketekunan, kegigihan dalam bergerak, dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama memperjuangkan masa depan bangsa dan negara, kemanusiaan, dan peradaban dunia yang lebih baik.
“Selamat memperingati hari santri nasional. Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan, pertolongan bagi kita semua,” ucapnya. (Husni Sahal/Fathoni)