Gus Yahya Tegaskan PBNU Fokus Kembangkan Gerakan Keluarga Maslahat NU
Selasa, 27 Februari 2024 | 11:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, menyampaikan salah satu fokus program PBNU saat ini yaitu terus mengembangkan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) di seluruh tingkatan kepengurusan NU.
Gus Yahya menyebut, program GKMNU bertujuan mendukung kesejahteraan masyarakat yang melibatkan langsung keluarga-keluarga dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan di tingkat basis.
"Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama adalah kegiatan-kegiatan yang langsung melibatkan keluarga-keluarga di tingkat basis,” ucap Gus Yahya pada Malam Puncak Haflatul Imtihan ke-92 Putra, Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (24/2/2024).
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu menyebut bahwa program inisiasi PBNU tersebut diluncurkan sebagai tanggung jawab keulamaan yang diemban NU. “Ini adalah bagian dari tanggung jawab keulamaan dari para kiai kita," ujar Gus Yahya.
Selain itu, PBNU juga mengembangkan berbagai macam kegiatan yang meskipun tidak tampak sebagai kegiatan agama secara langsung, namun tetap menjadi bagian dari tanggung jawab keulamaan.
Gus Yahya menjelaskan, PBNU terus memperluas jangkauan kegiatan-kegiatan yang tidak hanya bersifat keagamaan, tetapi juga menjangkau aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya, dan politik (politik kebangsaan, politik kerakyatan, dan etika politik).
Program-program tersebut mencakup pendirian sekolah-sekolah modern, perguruan tinggi, pengembangan ekonomi, dan inisiatif lainnya untuk kesejahteraan masyarakat.
"Keputusan-keputusan terkait masalah-masalah sosial, ekonomi, budaya, apalagi politik, semua atas dasar pertimbangan syariat," tambah Gus Yahya.
Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama dan program-program lainnya mencerminkan komitmen PBNU dalam memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, selaras dengan prinsip-prinsip syariah yang menjadi dasar dari semua keputusan dan langkah yang diambil.
Gus Yahya menjelaskan, dalam menjalankan setiap aspek kegiatan dan pengambilan keputusan Nahdlatul Ulama adalah berdasarkan prinsip-prinsip syariat.
"Maka semua yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama di tengah-tengah masyarakat ini, dan semua keputusan-keputusan yang dibuatnya, tidak boleh tidak ada, dan tidak boleh yang tidak didasarkan kepada syariah. Semuanya didasarkan kepada pertimbangan syariah, karena ini adalah perkumpulan dari ulama syariah," kata Gus Yahya.
Oleh karena itu, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu menegaskan segala keputusan PBNU terkait penataan organisasi atau pengembangan program-program, pertimbangannya harus selalu berdasarkan syariah.
“Jadi kalau PBNU membuat keputusan, misalnya, untuk melakukan penataan organisasi dengan mengganti personil pengurus, misalnya, pertimbangannya adalah syariah,” ujar dia.