Gus Yusuf Chudlori Ingatkan Pemerintah Segera Kucurkan Bansos
Senin, 19 Juli 2021 | 05:30 WIB
Pengasuh Pesantren API (Asrama Perguruan Islam), Tegalrejo, Magelang, KH M Yusuf Chudlori saat berbicara usai pembacaan Shalawat Nariyah dan doa bersama. (Foto: Tangkapan layar YouTube TVNU)
Jakarta, NU Online
Dampak ekonomi bagi masyarakat menengah ke bawah lantaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, pemerintah dan pemangku kebijakan terkait agar segera mengucurkan bantuan sosial (baksos) bagi warga terdampak.
Pengasuh Pesantren API (Asrama Perguruan Islam), Tegalrejo, Magelang, KH M Yusuf Chudlori mengatakan hal tersebut saat menyampaikan mauidzah hasanah pada hari ke-23 Pembacaan Sholawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah yang disiarkan langsung TVNU, Ahad (18/7) malam.
“PPKM Darurat ini berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat. Jika mereka hanya diimbau untuk tetap di rumah saja tanpa dibantu kebutuhan hidupnya sehari-hari, justru ini akan menimbulkan masalah baru,” tutur Gus Yusuf, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, jika bantuan sosial tidak segera disalurkan kepada masyarakat dikhawatirkan akan terjadi gejolak di akar rumput. Tidak dapat dipungkiri jika masyarakat tidak memiliki pemasukan, kemudian perut mereka lapar, lalu imunitas menurun.
“Jika imun warga mengalami penurunan, maka di sanalah Covid-19 bisa menyerang,” tandas putra KH Chudlori Magelang, Jawa Tengah ini.
Bagi beberapa kalangan menengah atas yang memiliki gaji rutin, bekerja dari rumah (work from home) hanya dengan menggunakan akses internet, bukanlah masalah berat. Maka dari itu, sudah sepatutnya pemerintah benar-benar memerhatikan masyarakat yang hidupnya bergantung pada penghasilan harian.
Di samping itu, Gus Yusuf menyampaikan bahwa selain usaha pemerintah, masyarakat pun harus turut andil dalam penanganan covid-19 ini. “Masyarakat harus saling bahu-membahu membantu pemerintah. Jika ada tetangga yang kesulitan segeralah ulurkan tangan semampu kita,” ungkapnya.
Jika orang-orang di sekitarnya menutup mata, tidak mau membantu tetangga yang sedang kesusahan, di sanalah terdapat ancaman yang luar biasa. Rasulullah SAW memberikan peringatan keras, bahwa bukan muslim jika tidak peduli terhadap persoalan muslim lainnya.
Dalam sebuah hadis, kata Gus Yusuf, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin, maka dia tidak termasul dalam golongan mereka.”
“Oleh karena itu, di tengah pandemi ini mari kita ambil hikmahnya. Jika kemarin kita masih terjebak pola hidup nafsi (egois), hanya mementingkan kepentingan pribadi mari kita buka telinga lebar-lebar, kita pasang telinga kita sejauh mungkin untuk melihat tetangga di kanan dan kiri kita untuk segera diberikan pertolongan,” ajaknya.
Yakinlah, Allah SWT turun bersama orang lemah. “Ketika kita datang kepadanya kita berarti menjemput Allah Swt. Jika kita mengulurkan tangan kepadaya berarti kita mengulurkan pertolongan Allah,” tandas Gus Yusuf.
Pantauan NU Online, pembacaan Sholawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah hari ke-23 dipimpin Wakil Ketua LDNU KH Misbahul Munir. Adapun Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU KH Mahbub Maafi Ramdhan bertindak selaku host atau pemandu acara.
Kontributor: A Rachmi Fauziah
Editor: Musthofa Asrori