Gusdurian Gelar Temu Nasional untuk Selaraskan Arah Gerak
Senin, 7 Desember 2020 | 10:45 WIB
Jakarta, NU Online
Temu Nasional (Tunas) 2020 yang akan dibuka malam ini diselenggarakan karena kebutuhan penyelarasan arah gerak Jaringan Gusdurian. Secara keseluruhan, selama sepuluh hari, hingga 16 Desember mendatang, seluruh rangkaian acara akan dilangsungkan secara daring.
“Tunas 2020 ini diselenggarakan karena kebutuhan penyelarasan arah gerak Jaringan Gusdurian. Meski tidak bisa bertatap muka, (tapi) dengan hadirnya teknologi (dapat) memudahkan para penggerak untuk bertemu di ruang virtual,” kata Mukhibullah Ahmad, melalui rilis yang diterima NU Online, Senin (7/12).
“Hal yang terpenting kita bisa tetap bersilaturrahim meski belum bisa bertatap muka secara langsung,” lanjut Mukhib, demikian sapaan akrabnya.
Jaringan Gusdurian sangat memberikan apresiasi atas dukungan dan antusiasme dari berbagai pihak atas terselenggaranya seluruh rangkaian kegiatan hingga sepuluh hari ke depan. Mukhib berujar, hingga hari ini jumlah pendaftar yang akan mengikuti berbagai agenda Tunas sudah lebih dari seribu orang.
“(Mereka) terdiri dari penggerak aktif maupun masyarakat umum. Kami juga memfasilitasi tayangan langsung (live streaming) melalui Facebook bagi masyarakat yang belum sempat mendaftar atau yang di daerahnya mengalami kendala sinyal,” katanya.
Ia berharap rangkaian TUNAS 2020 ini berjalan dengan sukses dan lancar serta mendatangkan manfaat bagi bangsa Indonesia. “Gus Dur sudah meneladankan, saatnya kita melanjutkan,” ucapnya.
Forum tertinggi dua tahunan Jaringan Gusdurian ini rutin dilaksanakan sejak 2014 silam. Kegiatan ini mempertemukan penggerak dari seluruh dunia. Pada tahun ini, Tunas Gusdurian yang bertema ‘Menggerakkan Masyarakat, Meneguhkan Indonesia’ ini diselenggarakan secara daring karena kondisi pandemi Covid-19.
Seluruh rangkaian acara Tunas Gusdurian 2020 ini diawali dengan pembukaan, pada malam ini, dimulai pada pukul 19.00 WIB. Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid akan menyampaikan orasi kebangsaan.
Alissa akan menyampaikan refleksinya atas gerakan Jaringan Gusdurian yang diinisiasi oleh keluarga, sahabat, dan pengikut Gus Dur pada 2010 lalu atau setahun setelah Gus Dur wafat. Di tahun kesepuluh ini, Gusdurian telah tumbuh menjadi jaringan yang cukup besar.
Kini, telah ada sekitar 130 komunitas yang bergabung dengan Jaringan Gusdurian, baik di dalam maupun luar negeri seperti Kuala Lumpur (Malaysia), Bangkok (Thailand), Iran, Jeddah (Arab Saudi), dan United Kingdom.
Komunitas yang tergabung dalam Jaringan Gusdurian tersebut berupaya untuk melanjutkan perjuangan Gus Dur di berbagai bidang non-politik praktis.
Selain itu, di acara pembukaan nanti akan ada pembacaan puisi khusus untuk momentum Tunas Gusdurian 2020 yang akan dibawakan oleh Sang Clurit Emas KH D. Zawawi Imron. Seorang kiai sekaligus budayawan yang juga sahabat Gus Dur.
Setelah pembukaan, rangkaian dilanjutkan dengan forum isu strategis seperti negara dan agama, demokrasi dan kewargaan, lingkungan dan sumber daya alam, hukum dan HAM, pribumisasi Islam, ekosistem pendidikan, ekonomi kerakyatan, regresi demokrasi dan transisi digital, serta isu kesejahteraan masyarakat.
Ada pula panggung budaya, ruang berbagi, ruang inspirasi, konferensi pers, dan penutupan yang dibarengi dengan Haul Gus Dur pada 16 Desember mendatang.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad