Gusdurian Peduli Buka Layanan Kesehatan untuk Warga Terdampak Gempa Cianjur
Selasa, 29 November 2022 | 11:00 WIB
Mobil ambulans Gusdurian Peduli terparkir di Pos Respons Gempa Cianjur, Kelurahan Limbangansari, Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Humas Jaringan Gusdurian Peduli)
Jakarta, NU Online
Gusdurian Peduli akan mulai membuka layanan kesehatan untuk warga terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa (29/11/2022) hari ini.
Gusdurian Peduli telah menurunkan satu unit ambulans yang diperoleh atas kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI. Tak ketinggalan, dokter dan relawan tenaga kesehatan juga diterjunkan.
"Ambulans kita sudah di sana sekarang, ada satu unit. Kita akan lakukan pemeriksaan kesehatan para penyintas di pengungsian, nanti akan kita datangi satu per satu dengan satu dokter dan beberapa tenaga kesehatan," ucap Ketua Umum Gusdurian Peduli A'ak Abdullah Al-Kudus, kepada NU Online, Senin (28/11/2022) malam.
Bersama para dokter dan relawan tenaga kesehatan itu, Gusdurian Peduli nantinya akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada para warga terdampak gempa Cianjur di tiap-tiap pengungsian.
"Jika diperlukan rujukan ya kita akan rujuk nanti ke rumah sakit," imbuh Gus A'ak, sapaan akrab A'ak Abdullah Al-Kudus.
Ia menjelaskan, para dokter dan relawan tenaga kesehatan itu didatangkan dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Cianjur, Lembaga KUN Humanity, dan ada pula yang datang secara perseorangan.
"Mereka akan terlibat secara bergantian. Karena kalau dokter harus membagi jadwal dengan tugasnya di rumah sakit atau klinik tempat dia bekerja," jelas Gus A'ak.
Persebaran Tenaga Kesehatan di Cianjur
Sementara itu, pemerintah Indonesia telah menerjunkan 3.175 tenaga kesehatan yang disebar di 194 titik pengungsian di delapan kecamatan. Di antaranya Kecamatan Pacet, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur.
Beberapa tenaga kesehatan yang siap mendukung pelayanan kesehatan warga terdampak gempa Cianjur itu terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis, dan psikolog.
Aktivitas pelayanan kesehatan yang dinaungi oleh Kementerian Kesehatan ini telah melakukan pengamatan dan pendataan untuk mencegah penyakit atau wabah serta penyerahan logistik kesehatan ke dinas terkait.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur juga telah melakukan Rapid Health Assessment (RHA), mobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, serta pendataan ketersediaan obat, kelompok rentan dan tren penyakit di titik pengungsian.
Di samping itu, pemerintah menyediakan 16 unit ambulans yang akan secara bergantian mengantar dan menjemput warga terdampak atau korban yang membutuhkan operasi dan penanganan kesehatan.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad