Hadiri Rakernas NU Online, Gus Yahya Tegaskan Digitalisasi Jadi Tulang Punggung Strategi Organisasi NU
Jumat, 1 Maret 2024 | 17:45 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf saat menghadiri Rakernas NU Online di Hotel Aston Pluit, Jakarta Utara, pada Jumat (1/3/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan keorganisasian Nahdlatul Ulama.
Kiai yang kerap disapa Gus Yahya itu menegaskan, digitalisasi menjadi tulang punggung strategi organisasi NU dalam berbagai bidang, termasuk interaksi sosial, ekonomi, dan politik.
"Digitalisasi itu mutlak harus dilakukan. Sistem digital harus menjadi tulang punggung dari strategi keroganisasian dan strategi organisasi secara keseluruhan di dalam berbagai macam engagement, social engagement, economic, political dan seterusnya. Tulang punggungnya harus sistem digital," kata Gus Yahya saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NU Online di Hotel Aston Pluit, Jakarta Utara, pada Jumat (1/3/2024).
Menurutnya, ekosistem global saat ini menuntut interaksi digital dalam berbagai urusan, dan NU sebagai organisasi besar dengan lebih dari 160 juta warga tidak mungkin dikelola tanpa menggunakan platform digital.
"Nahdlatul Ulama ini punya ukuran yang sedemikian besar sehingga hanya sistem digital satu-satunya metode yang bisa digunakan untuk mengelolanya," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Kiai yang belum lama ini menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 itu juga menjelaskan bahwa NU membutuhkan platform digital komprehensif yang mencakup komponen manajemen administrasi, komunikasi, dan pelayanan.
Pelayanan itu termasuk berbagai aplikasi yang memfasilitasi kebutuhan keagamaan, seperti jadwal shalat, arah kiblat, dan aplikasi Al-Qur'an, serta platform komunikasi antar warga NU yang berkembang menjadi marketplace dan layanan perbankan.
Karena itu, Gus Yahya menilai bahwa digitalisasi bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga menjadi strategi yang penting bagi PBNU untuk mengelola dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada warganya serta masyarakat umum.
Gus Yahya juga menekankan perlunya untuk terus mengembangkan dan meningkatkan sistem digital tersebut agar bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi NU dan umat Islam pada umumnya.
"Pada saat yang sama kita tahu bahwa konstituen NU itu punya tingkat kesetiaan relatif tinggi. Ini semua potensi luar biasa. Kekuatan kita di captive market itu," pungkas Gus Yahya.