Nasional

Haul Gus Dur di Ciganjur Dibuka dengan Lantunan Shalawat

Jumat, 21 Desember 2018 | 12:20 WIB

Jakarta, NU Online
Rangkaian haul Gus Dur telah di Ciganjur, Jakarta Selatan dibuka dengan lantunan shalawat sesaat setelah shalat magrib berjamaah. Pembacaan puji-pujian pada Baginda Rasulullah SAW ini dipandu oleh belasan orang dari grup shalawat Padhang Howo dari pasuruan Jawa Timur. 

Ratusan pengunjung haul Gus Dur yang duduk bersila di depan panggung dengan pakaian serba putih mengikuti lantunan dengan sedemikian fasihnya. Sebagian besar tampak begitu menikmati sambil menggoyangkan kepala dan badannya ke kanan ke kiri. Beberapa di antaranya juga larut dalam lantunan shalawat sambil ikut melantunkan sekenanya.

Padhang Howo tampak begitu mahir melantunkan shalawat. Selain suara para vokalis yang merdu, pembawaan shalawat juga begitu indah dengan jenis musik yang beraneka ragam mulai dari shalawat biasa, musik jazz hingga blues. Sehingga membuat para pengunjung begitu menikmati lantunan shalawat kali ini. 

Sementara itu, Haul Gus Dur ke-9 di Ciganjur kali ini digelar dengan mengangkat tema “Yang Lebih Penting dari Politik adalah Kemanusiaan”. Tujuan dari tema ini adalah ingin menekankan kembali bahwa politik hanyalah sarana untuk mewujudkan semangat kemanusiaan. 

Tema ini diangkat berkenaan dengan maraknya kampanye politik dengan nuansa jahat di tahun politik 2019. Tema ini berkaitan erat dengan kekhawatiran banyak pihak atas peningkatan potensi intoleransi, diskriminasi, bahkan konflik kekerasan menjelang pemilihan presiden dan pemilu legislatif 2019. Riset politik Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) yang dirilis Agustus silam misalnya yang menunjukkan bahwa sebanyak 23,6 persen dari 145 ahli di 11 provinsi menyebut politisasi SARA dan identitas masih akan terjadi di pemilu tahun depan. 

Haul Gus Dur ke-9 ini diprediksi akan diramaikan sekitar 7 ribu orang. Untuk menampung ribuan orang tersebut panitia bekerja sama dengan berbagai stakeholder memperkuat pengamanan dengan memeriksa setiap orang yang memasuki kawasn utama haul. 

Di samping itu, panitia juga merekayasa jalan masuk dan keluar kawasan dengan menerapkan sistem satu arah; jalan masuk ke kawasan haul yang terletak di Jalan Warung Silah hanya melalui Jalan Kahfi 1. Sementara Jalan Kahfi 2 hanya digunakan untuk ke luar kawasan tersebut. Panitia juga meminta kendaraan jenis bus dan mobil yang hendak menuju lokasi sebaiknya melewati tol Desari lalu keluar di Brigif dan langsung menuju Jalan Warung Silah. (Ahmad Rozali)


Terkait