Jakarta, NU Online
Umat Islam khusunya dan kaum beragama di Indonesia umumya diimbau untuk bersatu-padu bahu-membahu membangun peradaban dan tatanan masyarakat yang lebih baik dan maju. Peradaban yang baik tidak akan pernah dicapai oleh masyarakat yang terpecah-belah.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini di acara maulid Nabi Muhammad yang diselenggarakan oleh Majlis Darul Hasyimi Jakarta Selatan yang dipimpin oleh Mustasyar PBNU Habib Luthfi bin Yahya (6/8). Dalam sambutannya, pria kelahiran Cirebon tersebut menjelaskan bahwa perbedaan itu hal yang lumrah. Perbedaan tidak boleh dipertajam. Justru sebaliknya, perbedaan bisa dijadikan modal untuk mencari persamaan satu dengan lainnya.
“Sudah saatnya kita tidak menghabiskan waktu hanya untuk mengurusi hal yang tidak terlalu urgen. Bukan saatnya lagi membahas hal yang remeh-temeh. Kita harus mulai lebih memikirkan hal yang dapat membangun umat seperti pembangunan sektor ekonomi, pendidikan, dan juga kesehatan,” jelas Helmy.
Mengenai konflik bernuansa agama belakangan ini, Helmy menjelaskan bahwa yang paling penting untuk didahulukan adalah sikap waspada dan hati-hati dalam memandang sebuah peristiwa. “Kita tidak boleh gegabah menyimpulkan sebuah peristiwa. Harus jelas ditelusuri kronologinya agar kita tidak salah menyimpulkan,” imbuhnya.
Selain dihadiri langsung oleh Habib Luthfi bin Yahya, majlis maulid tersebut juga dihadiri oleh Habaib lainnya di sekitar Jakarta beserta ratusan jamaah. Habib Luthfi berpesan agar bangsa Indonesia bersetia kepada Pancasila.
“Pancasila merupakan manifestasi dari penafsiran terhadap ajaran agama dan bagaimana manifestasi tersebut bisa terimplementasikan guna menuju kemanusiaan yg adil dan beradab,” tandas Habib Luthfi. (Fariz Alniezar)