Nasional

Ini Tips dan Perlengkapan yang Harus Dibawa Jamaah Haji saat Armuzna

Ahad, 25 Juni 2023 | 11:00 WIB

Ini Tips dan Perlengkapan yang Harus Dibawa Jamaah Haji saat Armuzna

Suasana di Mina jelang puncak ibadaha haji 2023. (Foto: Dok MCH)

Jakarta, NU Online
Jelang puncak haji yakni prosesi ibadah yang sering disebut Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), jamaah haji harus menyiapkan fisik dan mental yang prima. Dalam ritual yang jamaah akan mulai bergerak menuju Arafah pada 8 Dzulhijjah ini, mereka harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan yang menunjang kelancaran ibadah.


Terkait dengan persiapan jelang Armuzna ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo memberikan tips dan pesan bagi jamaah haji Indonesia. Hal ini disampaikannya saat mengunjungi jamaah haji Lampung di Kiswah Tower Hotel Kota Makkah, Sabtu (24/6/2023).


“Mari persiapkan ibadah pada puncak haji dengan sebaik-baiknya. Persiapkan perlengkapan yang diperlukan,” katanya saat dihubungi NU Online melalui telepon, Ahad (25/6/2023) pagi.


Ada 3 bagian perlengkapan yang mesti diperhatikan jamaah. Pertama, pakaian yang dikenakan selama proses Armuzna. Perlengkapan tersebut meliputi pakaian ihram, sabuk, gelang identitas, gelang maktab, dan identitas lainnya.


“Kedua, tas paspor juga tidak boleh tertinggal. Bisa diisi kartu kesehatan, buku doa, dompet, dan obat-obatan serta multivitamin untuk 5 hari,” imbaunya.


Perlengkapan ketiga, yakni tas tenteng yang bisa diisi berbagai peralatan seperti baju dan pakaian ganti. Pakaian bisa seperti baju koko, kain ihram cadangan, Al-Qur'an, telepon seluler dilengkapi charger atau power bank.


Tak perlu membawa kasur dan bantal karena panitia sudah menyiapkan sarana tersebut di Mina. Jamaah juga diingatkan untuk membawa perlengkapan shalat seperti sajadah, pakaian dalam, perlengkapan mandi, makanan pelengkap atau ringan, dan plastik kresek untuk pakaian kotor.


Puji juga mengajak jamaah haji untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental. “Kita harus menjaga kesehatan kita dan memastikan bahwa kita dalam kondisi prima untuk menjalankan ibadah haji,” imbaunya.


Persiapan fisik dan mental bisa dilakukan dengan tidak menforsir tenaga untuk ibadah sunnah. Terlebih ibadah yang memiliki risiko tinggi seperti mencium hajar aswad, shalat di hijir Ismail, dan ibadah-ibadah lain yang diikuti banyak jamaah.


Pada kesempatan tersebut, Puji juga menambahkan bahwa selama periode Armuzna, jamaah haji akan mendapatkan layanan konsumsi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Konsumsi ini mencakup 15 kali makan dan 1 kali snack berat.


Sebagai informasi, Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 H bertepatan dengan 19 Juni 2023. Karenanya, wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1444 H bertepatan dengan Selasa, 27 Juni 2023. Jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan dari hotel mereka masing-masing menuju Arafah pada 26 Juni 2023.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori