Inilah Fasilitas Kesehatan yang Bakal Didapat Jamaah Haji Indonesia
Jumat, 3 Juni 2022 | 19:30 WIB
Jakarta, NU Online
Pelaksanaan ibadah haji tahun 2022 menjadi musim ibadah yang memiliki risiko tinggi terkait dengan kesehatan jamaah. Pasalnya, ritual haji tahun ini masih berada dalam bayang-bayang pandemi Covid-19 dan diprediksi kondisi panas di Arab Saudi juga di atas kondisi normal sampai dengan 50 derajat celcius.
Terkait dengan hal ini, pelayanan kesehatan menjadi perhatian serius untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan. Pemerintah telah menyiapkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia yang berada di Makkah, Madinah dan Jeddah. Selain itu juga dibuka 296 titik layanan kesehatan selama operasional pelaksanaan haji di Arab Saudi sebagai tempat layanan kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh jamaah haji Indonesia.
Sebanyak 173 jenis obat-obatan dan 45 macam perbekalan kesehatan yang total seluruhnya mencapai 18 ton telah disiapkan dan saat ini sedang proses clearence di bea cukai Jeddah.
Seluruh jamaah haji Indonesia juga akan mendapatkan paket tas yang berisi masker kain, masker medis, oralit, cairan semprot wajah, plester, tisu basah, hand sanitizer, kantong kencing, yang merupakan perlengkapan pendukung selama melaksanakan ibadah di tanah suci. Kursi roda juga disiapkan untuk memastikan kesiapan bagi calon haji yang membutuhkan.
"Kita akan siapkan bagi jamaah yang membutuhkan kursi roda, jadi tidak usah khawatir bagi jamaah pemerintah akan siapkan kursi roda,'' kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, dr Budi Sylvana, Kamis (2/6/2022) dikutip dari laman Kemkes.
Mengingat dari 100.051 calon haji asal Indonesia sebanyak 35,81% masuk dalam kategori risiko tinggi (risti) dan lanjut usia. Untuk memberikan perlindungan kesehatan selama melakukan ibadah haji, Kemenkes mempersiapkan teknologi yang dapat digunakan untuk memantau kondisi kesehatan para calon haji.
"Bentuknya tele jamaah, tele petugas, wrist band semacam smart watch yang akan digunakan oleh jamaah sangat berisiko tinggi, kondisi kesehatan jamaah akan dipantau oleh petugas melalui teknologi,'' katanya.
Bagi calon haji yang memiliki penyakit jantung dan hipertensi akan diberikan wrist band. ''Kurang lebih ada 3 ribu semacam smartwatch, untuk tahun ini sebagai piloting, yang akan dipasangkan kepada jamaah paling risti yaitu jamaah yang memiliki penyakit jantung dan juga hipertensi yang akan kita sematkan smartwatch sehingga kondisi kesehatan mereka lebih terpantau oleh petugas dan juga petugas di KKHI,'' jelasnya
Pemerintah sendiri telah menyiapkan 776 petugas dari Kementerian Kesehatan yang terdiri dari 304 orang Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) dan 472 orang Tenaga Kesehatan Haji (TKH) dipersiapkan untuk menunjang pelaksanaan ibadah haji.
"Untuk petugas kesehatan bervariasi, dari quantity ada pengurangan jumlah, namun dari sisi komposisi ada penambahan, saat ini 12 jenis spesialisasi yang kita turunkan,'' katanya.
Dua belas tenaga dokter spesialis yang terlibat pada musim haji tahun ini terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis bedah orthopedi, dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis kedokteran jiwa, dokter spesialis anastesi, dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis emergensi medis, dokter spesialis kedokteran penerbangan dan dokter spesialis mikrobiologi klinik.
"Dokter spesialis mikrobiologi klinik akan kita minta tolong untuk pencegahan dan pengendalian infeksi selama musim haji khususnya di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) karena kita tahu, haji tahun ini masih dalam musim pandemi, segala bentuk antisipasi harus kita lakukan,'' pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin